Jakarta (ANTARA) - Ikan buntal memiliki tubuh yang kaku yang membuat mereka tidak bisa berenang dengan cepat. Ikan buntal hanya mengandalkan siripnya untuk bergerak, yang membuat mereka menjadi sasaran mudah bagi predator di laut.

Lautan dipenuhi predator berbahaya yang memangsa ikan-ikan kecil. Setiap hewan memiliki cara untuk melindungi diri, termasuk ikan buntal. Berikut adalah cara ikan buntal melindungi dirinya:

1. Mengembang dan menegangkan duri

Ikan buntal melindungi diri dengan cara menggembung kan tubuhnya dan menegangkan duri-duri di tubuhnya saat merasa terancam. Ketika ikan buntal menggembung, tubuhnya bisa menjadi lebih dari dua kali ukuran aslinya, membuatnya lebih sulit digigit dan tidak menarik bagi pemangsa.

2. Menghasilkan racun tetrodotoksin

Sebagian besar ikan buntal menghasilkan tetrodotoksin, racun yang terdapat di organ dan kulit mereka. Racun ini berkali-kali lipat lebih kuat daripada sianida dan dapat membuat sakit atau bahkan membunuh sebagian besar predator yang ingin memangsa ikan buntal. Tetrodotoksin ini adalah alasan lain mengapa ikan buntal tidak menjadi santapan yang menarik bagi banyak predator.

3. Mengembang sebagai mekanisme pertahanan

Ketika merasa terancam, ikan buntal akan menggembung kan tubuhnya sebagai mekanisme pertahanan. Meskipun bentuk tubuh yang membulat dan terkadang ditutupi duri dapat mengintimidasi predator, namun proses ini bisa menimbulkan stres pada ikan buntal. Karena itu, ikan buntal cenderung hanya menggembung ketika benar-benar merasa perlu.

Selain berbahaya bagi predator di perairan, ikan buntal juga berbahaya jika di sentuh atau dikonsumsi oleh manusia. Tubuh ikan buntal mengandung tetrodotoksin yang merupakan salah satu racun yang paling mematikan. Racun ini bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang serius atau bahkan menyebabkan kematian jika tertelan.

Reaksi dari racun tetrodotoksin akan memunculkan gejala-gejala yang bisa muncul dengan sangat cepat dan parah. Seseorang yang terpapar racun ini akan merasakan mati rasa atau kesemutan pada tubuh, diikuti dengan mual dan muntah. Seiring dengan berjalan nya waktu gejala dapat berkembang menjadi kesulitan bernapas, kelumpuhan otot dan menurunkan kesadaran diri. Pada kasus yang parah, racun ini bisa mengakibatkan kematian jika tidak segera mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Demikian beberapa hal seputar ikan buntal. Mengingat risiko yang dapat ditimbulkan oleh ikan ini, sebaiknya hindari menyentuh atau mengonsumsi nya tanpa didampingi seorang ahli.

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024