Kami terus membantu supaya produksi padi sehat itu dapat beredar luas dan meningkatkan perekonomian masyarakat
Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mendorong petani di wilayahnya untuk menghasilkan padi sehat, salah satunya dengan cara menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan.

Hal ini ditegaskan Wakil Bupati Trenggalek Syah Mohammad Natanegara ketika menghadiri ritual labuh panen di Desa  Wonoanti Kecamatan Gandusari, Senin.

"Kami terus membantu supaya produksi padi sehat itu dapat beredar luas dan meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Syah Mohammad Natanegara.

Ia pun menegaskan bahwa pemanfaatan pupuk organik oleh petani di Trenggalek terus disosialisasikan pemerintah daerah kepada masyarakat sehingga lambat laun lahan organik terus meluas.

Selain Kecamatan Gandusari, terdapat beberapa kecamatan lainnya yang jadi kantong produksi beras, mulai Pogalan, Durenan dan Trenggalek.

Baca juga: Trenggalek kembangkan sistem pertanian hemat air di lahan kering

"Kami terus sosialisasikan sehingga terus bertambah, meskipun kami sadari butuh proses panjang dan tidak mudah. Semoga ini bisa menginspirasi petani-petani di Trenggalek untuk berinovasi di bidang pertanian," katanya.

Dikatakan, penggunaan pupuk organik itu memiliki banyak keunggulan.

Selain menekan biaya produksi petani hingga dampak baik pada tanah dalam penggunaan jangka panjang, hasil dari penggunaan itu tak kalah dengan penggunaan pupuk kimia.

Peralihan penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik itu salah satunya dilakukan oleh Gabungan Kelompok Tani Sedono Makmur di Desa Wonoanti Kecamatan Gandusari.

Dengan meramu pupuk organik cair dan pestisida nabati berbahan dasar yang diperoleh dari lingkungan sekitar, mereka sukses menciptakan produksi padi sehat dan melimpah.

Berdasarkan ubinan dari 130 hektare lahan sawah dapat menghasilkan padi sekitar 5,2 ton.

Bahkan para petani menyebut pertanian mereka juga terbebas dari serangan hama.

Padi organik itu dinilai lebih berdaya saing ketimbang padi dengan penggunaan pupuk kimia karena memiliki harga jual yang tinggi.

"Selain itu, penggunaan pupuk organik serta pestisida nabati, pertanian di wilayah yang disebut Tlatah Katobilan ini juga terbukti mampu terbebas dari serangan berbagai jenis hama," kata Wabup Syah.

Baca juga: Trenggalek terus dorong perluasan pasar UMKM di pasar global

Baca juga: Trenggalek targetkan pemberian sertifikat halal untuk 10 ribu UMKM

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024