Sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah setempat dan lembaga lembaga strategis tolong dikuatkan. Karena hari ini kita tidak bisa kerja sendiriSurabaya (ANTARA) - Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama mendorong Muslimat NU di Kota Pasuruan, Jawa Timur, turut andil memberi solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat, khususnya stunting dan kemiskinan ekstrem.
"Bangsa kita sedang berupaya keras untuk mencapai zero stunting dan zero kemiskinan ekstrem khususnya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ini sebuah mimpi yang sangat besar untuk mewujudkan negara kita menjadi negara maju," kata Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Senin.
Baca juga: Khofifah ajak remaja tajamkan kemampuan bidang digital informasiIndar Parawansa
Khofifah optimistis mimpi Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan dengan syarat semua elemen ikut bekerja keras. Termasuk Muslimat NU. Salah satunya dalam hal peningkatan kualitas kesehatan dan menurunkan stunting.
Menurutnya, Muslimat NU selama ini punya program satu hari sedekah satu telur ayam. Hal ini ia minta untuk terus dikuatkan sebagai program terdekat Muslimat NU hingga tingkat bawah.
Tidak hanya itu, tantangan mewujudkan Indonesia Emas 2045 adalah menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi di bawah 2 persen secara nasional. Terkait hal ini, Khofifah menegaskan bahwa Muslimat NU bisa mengambil peran untuk ikut menyisir warga masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem untuk diberikan sapaan-sapaan.
Baca juga: Khofifah bagikan bendera ke 30 ribu peserta jalan sehat Kota Mojokerto
Program ini bisa dikreasikan dengan pendekatan kearifan lokal misalnya di Kota Pasuruan. Inovasi program kreatif yang bermanfaat hari-hari ini sangat dibutuhkan sebagai penguat upaya kemajuan bangsa.
Begitu juga di bidang pendidikan. Jaringan lembaga pendidikan di bawah Muslimat NU sudah luar biasa. Khofifah optimistit jika program peningkatan kualitas pendidikan semakin dikuatkan maka akan mampu mendongkrak IPM daerah sehingga mampu mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.
Di akhir Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini juga mendorong pengurus anak cabang maupun ranting untuk meningkatkan kemampuan managerial skill.
Ia juga agar nantinya seluruh jajaran memaksimalkan program yang dijalankan dengan melakukan sinergitas dengan lintas sektor. Termasuk dengan pemerintah dan akademisi.
Baca juga: Khofifah terima penghargaan dari Menteri LHK
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024