Kami, Pemprov Sumut berkomitmen terus menjaga produksi komoditas pangan secara berkelanjutan
Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berkomitmen terus menjaga kedaulatan pangan secara berkelanjutan agar komoditi di wilayah ini tetap terjaga.

“Kami, Pemprov Sumut berkomitmen terus menjaga produksi komoditas pangan secara berkelanjutan, sehingga kedaulatan pangan di sini terus terjaga," ujar Penjabat Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni, di Medan Senin.

Menurutnya, menjaga kedaulatan pangan merupakan kewajiban pemerintah agar produktivitas dapat stabil sehingga dapat menekan laju inflasi di wilayah ini.

“Selama ini, produktivitas komoditas utama di Sumut seperti padi, jagung dan cabai merah telah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut, bahkan produksi cabai merah Sumut telah memasok kebutuhan di beberapa provinsi se-Sumatera," kata dia.

Untuk itu, kata dia, Pemprov Sumut melakukan berbagai upaya agar mendorong produksi komoditi pangan dengan meluncurkan Gerakan Sumut Menanam dengan melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi lahan pertanian.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menyalurkan benih cabai merah untuk 178 hektare, bawang merah seluas 152 hektare, padi seluas 7.849 hektare, jagung seluas 1.660 hektare serta alat mesin pertanian sebanyak 286 unit.

Dia menambahkan Pemprov Sumut juga membangun infrastruktur pertanian, seperti jaringan irigasi sepanjang 6,6 km dan jalan usaha tani sepanjang 7,2 km serta mempersiapkan petugas lapangan untuk pemantauan terhadap kondisi iklim pada daerah yang berpotensi rawan kekeringan.

“Kami juga terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh instansi lain," ujar dia.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan Sumatera Utara merupakan salah satu sentra pangan di Indonesia.

"Sumut merupakan salah satu dari 13 sentra pangan kita di Indonesia, maka menjadi perhatian yang sangat serius," ujar Wamentan Sudaryono.

Oleh karena itu, dia mengatakan, berbagai program Kementerian Pertanian salah satunya pompanisasi yang harus ditingkatkan dalam menyongsong kemarau El Nino.

"Jadi, daerah yang tadah hujan untuk dialirkan air ke sawah, sehingga bisa ditanami untuk meningkatkan dari dua sampai tiga kali panen ke depan," kata Sudaryono.

Untuk itu, ia mengatakan dengan adanya pompanisasi para petani dapat menanam padi walaupun masih musim kemarau di Sumut ini.

"Untuk di Sumut target Agustus hingga September ini mencapai sekitar 97.000 hektare penambahan areal lahan terdiri dari optimasi lahan rawa, lahan tadah hujan dengan pompanisasi dan padi gogo," kata dia.

Baca juga: Wamentan sebut Sumut merupakan sentra pangan di Indonesia 
Baca juga: Pemprov Sumut antisipasi serangan hama agar tak ganggu produksi

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024