Tidak ada pengungsi dan korban jiwa dalam peristiwa iniBanda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat sebanyak 2.299 jiwa warga di Kabupaten Aceh Singkil terdampak banjir dengan ketinggian air 30 centimeter hingga 1,2 meter karena dipicu hujan deras beberapa hari terakhir.
“Banjir disebabkan karena hujan yang terus menerus sejak beberapa hari terakhir. Tidak ada pengungsi dan korban jiwa dalam peristiwa ini," kata Plt Kepala Pelaksana BPBA Fadmi Ridwan di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan bencana banjir di Aceh Singkil tersebut mulai terjadi pada Minggu (11/8) sekitar pukul 00.30 WIB. Daerah yang terdampak meliputi 10 gampong atau desa yang tersebar di empat kecamatan.
Enam desa di Kecamatan Simpang Kanan meliputi Desa Silatong, Lae Riman, Ujung Limus, Tanjung Mas, Cibubukan dan Serasah. Dua desa di Kecamatan Gunung Meriah terdapat Desa Cingkam dan Rimo.
Selanjutnya, satu desa di Kecamatan Danau Paris yakni Desa Situban Makmur dan satu desa Kecamatan Kuta Baharu yaitu Desa Samardua.
“Total korban terdampak 2.299 jiwa dalam 531 kepala keluarga dan beberapa desa masih dalam pendataan korban terdampak oleh petugas,” ujar Fadmi.
Baca juga: BPBA: Banjir di Aceh Singkil masih belum sepenuhnya surut
Baca juga: BPBA: Banjir masih rendam 11 desa di Aceh Singkil akibat hujan deras
Ia menambahkan, peristiwa banjir ini dengan ketinggian air yang bervariasi, mulai dari 30-80 centimeter di beberapa titik, hingga 50 centimeter hingga 1,2 meter seperti di Desa Situban Makmur, Kecamatan Danau Paris.
Selain merendam rumah penduduk dan fasilitas umum, peristiwa banjir juga sempat membuat jalan Singkil - Subulussalam tepatnya di Desa Silatong lumpuh tidak bisa dilalui kendaraan serta terputusnya jalan antar desa di Kecamatan Gunung Meriah.
Dalam penanganan banjir, kata dia, BPBD Aceh Singkil juga menurunkan tim reaksi cepat ke lokasi untuk melakukan evakuasi serta menurunkan perahu plastik polyethylene.
Kondisi terakhir debit air di 10 desa dalam empat kecamatan tersebut sudah mulai surut dan kendaraan roda dua serta roda empat sudah dapat melintas, ujarnya.
Baca juga: BMKG imbau 10 daerah di Aceh siaga bencana alam dipicu cuaca ekstrem
Baca juga: Banjir masih rendam 14 desa di dua Kecamatan di Aceh Barat
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di beberapa daerah di wilayah barat dan selatan Provinsi Aceh agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan tanah longsor yang dipicu curah hujan tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Budi Hutasoit mengatakan terdapat empat daerah dengan peringatan pada kategori waspada yakni Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, dan Aceh Barat Daya.
“Berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah. Jangan beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak,” kata Budi.
Baca juga: BPBA: Waspadai banjir sebab Aceh masih berpotensi diguyur hujan deras
Baca juga: Banjir lumpuhkan akses transportasi jalan provinsi di Nagan Raya Aceh
Baca juga: Ribuan warga terdampak banjir dipicu hujan tinggi di Aceh Jaya
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024