Pravy Sektor merupakan "penerus" Tentara Pemberontak Ukraina (UPA), yang berperang melawan pasukan Polandia, Soviet dan Nazi di Ukraina barat selama dan setelah Perang Dunia II.
Kiev (ANTARA News) - Kelompok paramiliter kanan-jauh Ukraina yang memainkan peranan kunci dalam rangkaian unjuk rasa hingga mendepak presiden pro-Moskow, Viktor Yanukovych bulan lalu, menyatakan pihaknya telah membentuk sebuah partai politik pada Sabtu.
"Partai politik Pravy Sektor (Sektor Kanan) telah dibentuk hari ini," kata anggota partai Andriy Denissenko dalam sebuah video YouTube setelah berlangsungnya pertemuan yang dilakukan secara tertutup karena alasan keamanan.
"Partai ini akan menjadi alat di medan politik, sama dengan (senapan otomatis, red) Kalashnikov yang menjadi alat di medan militer," tambahnya.
Delegasi-delegasi yang hadir telah memilih Dmytro Yarosh sebagai pemimpin partai. Mereka juga mengumumkan bahwa Yarosh akan maju dalam pemilihan presiden yang akan berlangsung pada 25 Mei.
Partai Pravy Sektor akan menarik kelompok-kelompok nasionalis Ukraina lainnya yang terdaftar, termasuk UNA-UNSO dan Trizub.
"Pravy Sektor terbuka untuk semua warga negara Ukraina," kata Igor Manzur, seorang anggota dewan politik gerakan tersebut.
"Kami berharap ada kemungkinan untuk membentuk keanggotaan rahasia bagi para wartawan atau siapapun yang tidak ingin diketahui penggabungannya ke partai," kata Manzur.
"Kami tahu bahwa kami memiliki para pendukung di berbagai lapisan masyarakat," katanya.
Dalam wawancara dengan AFP bulan lalu yang jarang terjadi, Yarosh membantah bahwa ia merupakan seorang fasis dan anti-Semit. Ia menganggap dirinya sebagai seorang nasionalis yang menginginkan Ukraina menjadi "tuan di negaranya sendiri".
Pravy Sektor, katanya, merupakan "penerus" Tentara Pemberontak Ukraina (UPA), yang berperang melawan pasukan Polandia, Soviet dan Nazi di Ukraina barat selama dan setelah Perang Dunia II.
Yarosh membentuk Pravy Sektor selama berlangsungnya unjuk rasa anti-Yanukovych.
Selama terjadinya pertikaian pada February lalu --yang menewaskan hampir 90 orang pengunjuk rasa dan petugas kepolisian, namanya menjadi buah bibir para pengunjuk rasa yang penuh semangat, dan para aktivisnya masih mengawasi barikade-barikade di perkemahan pengunjuk rasa.
(T008)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014