Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan puluhan personel dari tim reaksi cepat dikerahkan untuk membantu proses evakuasi terhadap 2.299 warga yang menjadi korban banjir di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.

"Hingga saat ini, banjir masih menggenang dan proses evakuasi masih dilakukan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan, ada sebanyak sembilan desa yang saat ini masih tergenang banjir setinggi 30 centimeter hingga 120 centimeter.

Banjir tersebut dipicu oleh hujan berintensitas sedang hingga deras yang mengguyur Kabupaten Aceh Singkil beberapa hari terakhir dan puncaknya terjadi pada Minggu (11/8) dini hari.

Data yang diterima Tim Pusdalops BNPB sementara ini mencatat sedikitnya 419 rumah dan satu ruas jalan Singkil - Subulussalam di Desa Silatong terendam banjir.

Dilaporkan sebanyak 2.299 jiwa warga terdampak yang beberapa di antaranya telah dievakuasi oleh tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan juga melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.

Para korban tersebut merupakan warga dari sembilan desa yang terdampak banjir masing-masing meliputi Desa Silatong, Desa Lae Riman, Desa Ujung Limus, Desa Tanjung Mas, Desa Cibubukan, Desa Serasah, Desa Singkam dan Desa Rimo, Desa Situban Makmur, dan Desa Samardua.

Abdul memastikan, pendistribusian bantuan logistik kebutuhan pokok akan segera dilakukan oleh pemerintah daerah setempat di bawah asesmen BNPB karena dalam kebencanaan kondisi para korban adalah hal yang diprioritaskan.

Baca juga: BNPB: Kalimantan Timur masih berpotensi banjir sepekan ke depan

Baca juga: BNPB pastikan penanganan banjir--longsor di Balikpapan cepat teratasi

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024