Jakarta (ANTARA) - Tim nasional Kriket Indonesia U-19 runner up Kualifikasi Piala Dunia Kriket U-19 2025 divisi 2 wilayah Asia Timur-Pasifik yang diadakan di Samoa dari 6 hingga 10 Agustus.
Mereka menghadapi lawan-lawan tangguh dari Pasifik, seperti Papua Nugini, Vanuatu, dan tuan rumah Samoa.
“Hasil ini merupakan yang terbaik bagi Timnas U 19 Putra dalam sejarah kriket Indonesia, sekaligus menunjukkan program pembinaan berjalan dengan baik," kata Ketua Umum Persatuan Kriket Indonesia Abhiram Singh Yaday kepada pewarta di Jakarta pada Senin.
Pelatih Indonesia U-19 Akash Ferdinandz menilai pengalaman yang diperoleh dari turnamen ini sangat berharga bagi masa depan kriket Indonesia.
“Dengan terus fokus memperkuat unit batting dan bowling, Indonesia berpeluang menjadi kekuatan yang semakin diperhitungkan di panggung kriket global," kata Akash.
Sekjen PCI Albert Tangkudung menilai hasil yang cukup memuaskan ini menunjukkan Indonesia menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan.
Baca juga: Bali menjuarai turnamen kriket Neutrogena Kartini Cup 2024
“Dengan tim muda yang penuh potensi, masa depan kriket Indonesia tampak cerah, dan Timnas Kricket U 19 Indonesia jelas akan menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di tahun-tahun mendatang,” kata Albert.
Pencapaian ini juga menjadi tonggak penting bagi Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PP PCI) bahwa Indonesia bisa bersaing di level tinggi.
Pertandingan pertama Indonesia adalah melawan Papua Nugini pada 6 Agustus. Indonesia kalah 171/4 dalam 37,5 over, dengan selisih 6 wicket.
Indonesia kemudian bangkit mengalahkan Samoa pada 7 Agustus 2024 dengan skor 147 dalam 35,1 over. Indonesia menang 3 wicket setelah mencetak 148/7 dalam 48,1 over.
Kemenangan ini menyuntik moral tim untuk menjaga harapan terus melaju dalam turnamen itu.
Indonesia menunjukkan kemampuan bowling yang luar biasa dengan berhasil menyingkirkan Vanuatu dengan skor 67/7 dalam 24,4 over.
Baca juga: Atlet Indonesia pecahkan rekor dunia kriket di Bali Bash International
Kemenangan dramatis itu mengantarkan Indonesia ke final untuk kembali menghadapi Papua Nugini.
Meski berjuang keras, Indonesia menyerah pada 48,5 over, kalah dengan selisih run yang sulit dikejar.
Beberapa pemain Indonesia tampil menonjol sepanjang turnamen ini. Pemukul I Gede Teguh Pran dan Made Rama Yudadip masing-masing mencetak 103 run. Mereka menjadi pilar penting saat Indonesia mengalahkan Vanuatu dan Samoa.
Bowler Erianto Mangopo muncul sebagai salah satu pemain terbaik dalam turnamen ini dengan torehan 10 wicket dan peringkat keempat dengan 566 poin.
Performa gemilang Erianto saat memimpin serangan bowling melawan Vanuatu menjadi salah satu momen kunci perjalanan Indonesia.
Baca juga: Tim kriket Indonesia tundukkan Mongolia pada Bali Bash International
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024