Siswadi Pranoto menyampaikan bahwa usia 79 tahun adalah bukti bahwa Indonesia telah melalui berbagai dinamika, baik tantangan maupun keberhasilan.
Jakarta (ANTARA) - Memasuki usia kemerdekaan yang ke-79, Indonesia semakin teguh menatap masa depan yang cerah. Di berbagai daerah, peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan menjadi momen penting untuk merefleksikan perjalanan bangsa dan memperkuat tekad bersama dalam membangun negeri.

Turut hadir dalam rangkaian acara tersebut adalah Siswadi Pranoto, menekankan pentingnya persatuan dan nasionalisme generasi muda yang tangguh sebagai kunci keberhasilan pembangunan Indonesia.

Siswadi Pranoto menyampaikan bahwa usia 79 tahun adalah bukti bahwa Indonesia telah melalui berbagai dinamika, baik tantangan maupun keberhasilan. Namun, menurutnya, tantangan terbesar yang dihadapi saat ini bukan lagi kolonialisme atau perang fisik, melainkan bagaimana menjaga persatuan di tengah keberagaman, serta bagaimana generasi muda dapat memainkan peran aktif dalam pembangunan bangsa. "Persatuan adalah pondasi dari semua keberhasilan yang telah dicapai Indonesia. Tanpa persatuan, kita tidak akan mampu berdiri kokoh sebagai sebuah bangsa yang besar. Dan tugas generasi muda adalah memastikan bahwa persatuan ini tetap terjaga dengan baik," ungkap Siswadi.

Ia juga menyoroti pentingnya nasionalisme yang tidak hanya diartikan sebagai cinta tanah air, tetapi juga sebagai dorongan untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional. Nasionalisme yang tangguh, kata Siswadi, adalah modal utama untuk menghadapi tantangan globalisasi yang semakin kompleks. "Nasionalisme generasi muda harus diarahkan pada bagaimana mereka bisa turut serta dalam pembangunan, baik itu di bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun teknologi. Ini adalah bentuk cinta tanah air yang nyata," tambahnya.Menurut Siswadi, generasi muda Indonesia harus memiliki semangat juang yang sama seperti para pahlawan pendahulu, namun dalam konteks yang lebih relevan dengan zaman sekarang. "Hari ini, kita tidak lagi mengangkat senjata untuk merebut kemerdekaan. Namun, kita mengangkat pena, menggerakkan teknologi, dan menggunakan kemampuan kita untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera," tegasnya.


Siswadi juga menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya membekali generasi muda dengan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dan berjiwa nasionalis. Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila harus menjadi dasar dalam membangun generasi yang tangguh. "Generasi muda harus memiliki integritas, rasa tanggung jawab, dan semangat kebersamaan yang tinggi. Inilah yang akan membuat mereka mampu menghadapi tantangan dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa," jelasnya.Selain itu, Siswadi mengajak generasi muda untuk lebih aktif dalam berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pembangunan di daerah masing-masing. Ia percaya bahwa keterlibatan langsung dalam proses pembangunan akan membangun rasa tanggung jawab dan kebanggaan terhadap bangsa. "Generasi muda adalah agen perubahan. Mereka harus terlibat langsung dalam pembangunan, baik itu melalui inovasi, kewirausahaan, maupun pengabdian masyarakat. Inilah bentuk nyata dari nasionalisme yang diperlukan saat ini," tuturnya.

Yang disampaikan Siswadi Pranoto ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, terutama dari para pemuda yang hadir. Mereka merasa terinspirasi untuk terus mengobarkan semangat nasionalisme dan berkontribusi dalam pembangunan negeri. Siswadi juga menegaskan bahwa masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda yang tangguh, yang mampu bersatu dalam perbedaan dan memiliki nasionalisme yang kuat untuk membawa Indonesia menuju kejayaan.

Melalui peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-79 ini, diharapkan semangat persatuan dan nasionalisme generasi muda semakin kokoh, sehingga dapat menjadi pilar utama dalam upaya membangun Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing di kancah global.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024