Tabanan (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Nyonya Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri melakukan safari kunjungan kerja ke Bali, Minggu (23/4).
"Kepala negara selama di Bali dijadwalkan menghadiri acara silaturahim dengan keluarga Pahlawan di Pulau Dewata bertempat di Taman Pujaan Bangsa (TPB) Makam Pahlawan Margarana, desa Marga Kabupaten Tabanan," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESM) Jero Wacik, Sabtu.
Ia sebelumnya sempat meninjau persiapan masyarakat setempat dan berbagai elemen lainnya menyambut kedatangan Presiden SBY di TPB Makam Pahlawan Margarana, 27 km barat daya Denpasar Sabtu (22/3).
Presiden dalam kunjungannya ke Bali juga akan mendapat kehormatan dinobatkan sebagai "Semeton Tamu Utama" Desa Pekraman (Adat) Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
Jero Wacik menegaskan, kedatangan SBY ke Tabanan bukan dalam rangka berkampanye, namun dalam rangka tugas sebagai kepala negara mengunjungi Taman Makam Pahlawan (TMP) Margarana, di Desa Marga Kabupaten Tabanan.
Dengan kunjungan itu, SBY menjadi satu-satunya Presiden RI yang pernah mengunjungi TMP itu. Mengingat di lokasi tersebut, terdapat makam pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai beserta makam-makam pahlawan lainnya.
"Ini tentu saja merupakan sesuatu yang luar biasa, dan bisa menjadi sejarah bagi Indonesia, bahwa orang nomor satu di Indonesia di tengah kesibukannya menyempatkan waktunya untuk bertemu dengan keluarga para pahlawan, keluarga para veteran dan para veteran yang masih hidup," katanya.
Semua itu untuk mengcupakan terima kasih. Karena tanpa jasa para pahlawan inilah bangsa Indonesia tidak bisa sejahtera seperti sekarang.
Panglima Komando Daerah Militer IX Udayana, Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya juga menjelaskan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersinergi dengan Kepolisian Daerah Bali mengamankan kunjungan Presiden SBY ke Bali, 23-24 Maret 2014 di tengah suasana menjelang Pemilihan Umum Legislatif.
"Jangan sampai kunjungan Bapak Presiden dipolitisir oleh pihak-pihak tertentu sehingga menimbulkan situasi yang tidak kondusif," katanya.
(KR-GBI)
Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014