akan membantu dalam pendampingan penanaman bibit termasuk pengukuran atau perlakukan terhadap tanah sebelum penanaman
Jakarta (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menerangkan tiga tanaman cabai merah dan rawit di pekarangan sudah bisa memenuhi kebutuhan satu keluarga kecil untuk membantu menekan inflasi.

"Tiga tanaman cabai saya sudah bisa merespons naiknya harga cabai beberapa waktu terakhir," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati di Jakarta, Senin

Data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada 10 Agustus lalu mencatat harga komoditas cabai rawit merah naik 1,92 persen dari Rp68.670  menjadi Rp69.990 per kg di tingkat pedagang eceran.

"Kalau satu rumah tangga di DKI Jakarta menanam tiga bibit pohon cabai itu seharusnya sudah bisa memenuhi kebutuhan sendiri," kata dia.

Dengan begitu, sambung dia, Pemprov DKI tinggal memikirkan kebutuhan cabai untuk hotel, restoran, dan katering.

Eliawati mencatat Jakarta dalam satu hari membutuhkan kurang lebih 120 ton cabai rawit dan cabai merah keriting.

Guna memenuhi kebutuhan itu, maka sejumlah strategi pun dilakukan termasuk menguatkan kerja sama antardaerah dan terus melakukan penanaman terus terhadap cabai.

Eliawati menuturkan bahwa Pemprov DKI menargetkan untuk membagikan empat juta bibit cabai ke seluruh masyarakat. Warga yang ingin mendapatkan bibit bisa mendatangi kebun-kebun bibit milik Pemprov DKI.

"Kalau dalam bentuk partai besar misalnya 5.000 atau 50.000 (bibit) disesuaikan dengan lokasi, saran kami itu komunikasi dengan kelurahan biar dibantu transportasinya," tutur dia.

Eliawati berjanji  akan membantu dalam pendampingan penanaman bibit termasuk pengukuran atau perlakukan terhadap tanah sebelum penanaman.

"Misalnya sudah siap ditanami atau kalau perlu treatment pasti kami akan mendampingi. Menurut kami, ini saat yang tepat belum musim kering jadi masih ada sedikit hujan," kata dia.

Di sisi lain, Pemprov DKI juga mendapatkan dukungan dari BUMD semisal PT LRT Jakarta melalui lokasi budi daya cabai (green house) di Depo LRT Jakarta, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Kawan-kawan BUMD, itu senantiasa mendukung. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, akhir Agustus atau awal September di depo LRT Kelapa Gading itu akan panen cabai," ujar Eliawati.

Selain itu, ada juga lahan-lahan di atas pasar Klender, Jakarta Timur dan Mayestik, Jakarta Selatan yang dimanfaatkan untuk ditanami cabai dan berpotensi menghasilkan panen yang besar, kemudian di Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Jakarta Timur.

"Nah yang sekarang ini terus-terusan adalah di kolong tol Becakayu, 800 pohon setiap hari kita bisa panen 15 kilogram," kata dia.

Di sisi lain, Pemprov DKI pun bekerja sama dengan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menanam sekitar 100.000 bibit cabai pada Januari dan Maret lalu dan cabai sudah bisa dipanen terus menerus.

"Tahun kemarin, seluruh masyarakat Jakarta kami bagi, lalu aset-aset yang dimanfaatkan untuk tanaman-tanaman pengendali inflasi, Alhamdulillah bisa kami buktikan saat ini inflasi Jakarta cukup terkendali," demikian kata Eliawati.
Baca juga: Petani di Jakarta Utara mulai panen raya
Baca juga: Koramil 03/Tanjung Priok gandeng mantan preman jadi petani perkotaan
Baca juga: Poktan di Jakbar kembali sukses panen jagung dan cabai

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024