Prospek industri baja yang potensial di Indonesia membutuhkan SDM tenaga kerja ahli yang besar juga
Jakarta (ANTARA) - Kemenperin membuka kelas pendidikan industri baja pertama di Indonesia melalui unit pendidikan Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMK-SMTI) Yogyakarta, bekerja sama dengan PT Krakatau Posco guna mencetak sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan hal itu dilakukan pihaknya sebagai komitmen untuk terus menciptakan iklim perindustrian yang inklusif, sehingga bisa meningkatkan daya saing Industri baja.

"Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui pelaksanaan berbagai program dan kebijakan strategis untuk melindungi sekaligus mengembangkan industri baja nasional serta meningkatkan daya saing industrinya," kata dia.

Ia menjelaskan kelas pendidikan itu, secara umum bertujuan untuk meningkat kontribusi industri logam dasar yang menunjukkan pertumbuhan tertinggi pada triwulan I 2024, yang mencapai 16,57 persen.

Sementara, ekspor produk baja meningkat 38,3 persen yang pada awalnya 3,81 juta ton menjadi 5,27 juta ton secara tahunan pada periode yang sama.

Lebih lanjut, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPVI) Kemenperin Wulan Aprilianti Permatasari menyampaikan keunggulan kelas industri baja ini yakni jaminan magang dan kesempatan bekerja di Krakatau Posco, sekaligus bisa mempelajari bahasa Korea untuk persiapan magang.

Wulan mengatakan untuk angkatan pertama, peserta kelas tersebut sebanyak 20 siswa yang telah lolos seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB).

"Prospek industri baja yang potensial di Indonesia membutuhkan SDM tenaga kerja ahli yang besar juga, maka Krakatau Posco menggandeng SMK Kemenperin, yaitu SMK-SMTI Yogyakarta dalam upaya mencetak SDM industri baja yang unggul melalui pembentukan kelas teknologi industri baja. Kelas ini merupakan kelas industri bidang teknologi baja pertama di Indonesia," katanya.

Baca juga: Kemenperin: Industri logam dasar tumbuh gemilang di tengah perlambatan
Baca juga: Menperin: industri baja jadi contoh terapkan prinsip keberlanjutan
Baca juga: Kemenperin apresiasi investasi industri baja sebesar Rp1 triliun

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024