Jakarta (ANTARA) - Organisasi kerelawanan medis Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyatakan meski kondisi struktural Rumah Sakit Indonesia di Bait Lahiya, Gaza Utara, masih stabil namun  penyediaan sumber listrik kini menjadi persoalan utama di rumah sakit tersebut.

“Setelah kami tinjau, secara umum yang paling membutuhkan perbaikan segera adalah sumber listrik,” ucap relawan MER-C yang bertugas di RS Indonesia dr. Dany Kurniadi Ramdhan Sp.BS melalui saluran video langsung dari Gaza Utara, sebagaimana dipantau dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Dany menjelaskan sumber listrik RS Indonesia saat ini hanya berasal dari panel surya yang tersisa dan hanya dapat memproduksi 20 persen dari kapasitas maksimumnya, serta dari generator bensin yang pengoperasiannya amat tergantung dengan pengiriman bahan bakar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ia mengatakan terbatasnya pasokan listrik amat berdampak pada kemampuan RS Indonesia memaksimalkan pelayanan bagi warga Palestina yang terluka akibat pengeboman Israel. Terlebih, pasokan obat-obatan, alat kesehatan, dan prostesis sudah sangat sedikit.

“Saat kami datang pun (pada 9 Agustus), kebetulan saat itu lampu mati saat tindakan operasi sedang berjalan. Akhirnya, operasi tersebut dilanjutkan meski pencahayaan hanya berasal dari lampu ponsel,” kata dokter spesialis bedah saraf itu.

Tidak stabilnya aliran listrik juga berpotensi merusak perangkat kesehatan yang masih digunakan. Padahal, tak sedikit perangkat medis di RS Indonesia, seperti peralatan CT-scan, USG, serta alat tes darah dan tes hepatitis, sudah rusak akibat serangan Israel.

Apalagi, pasukan Israel juga sempat menduduki RS Indonesia dan menjadikannya pangkalan militer.

Sementara itu, Dany mengatakan bahwa kerusakan struktural di RS Indonesia tidak terlalu parah, bahkan usai dua lantai teratas bangunan rumah sakit tersebut terbakar akibat gempuran Israel.

“Secara struktural, gedungnya masih bagus, hanya memang ada beberapa bekas lubang dan kebakaran akibat roket dan ledakan yang harus diperbaiki,” kata dia.

Akses jalan ke RS Indonesia yang hancur dan terhalang bangkai kendaraan yang terbakar juga telah berangsur-angsur dibersihkan, ucap relawan MER-C itu.

Baca juga: MER-C: Relawan kesehatan di Gaza tetap ulet di tengah agresi Israel
Baca juga: Relawan medis MER-C selamat tiba di RS Indonesia Gaza Utara
Baca juga: Hamas serukan rapat darurat Liga Arab dan OKI hentikan genosida Gaza


Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024