Sikap pelaku pasar yang cenderung wait and see, tentunya akan berdampak pada pergerakan indeks IHSG dan regional Asia yang cenderung mixedJakarta (ANTARA) -
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor energi.
IHSG ditutup menguat 40,62 poin atau 0,56 persen ke posisi 7.297,62. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,06 poin atau 1,01 persen ke posisi 908,19.
"Sikap pelaku pasar yang cenderung wait and see, tentunya akan berdampak pada pergerakan indeks IHSG dan regional Asia yang cenderung mixed. Meskipun, sebagian pasar menguat seiring dengan meredanya kecemasan akan resesi Amerika Serikat (AS), pasar tetap berhati-hati menantikan rilis data ekonomi AS dan China pekan ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Pelaku Pasar menantikan rilis data inflasi AS, yang akan memberikan gambaran mengenai kebijakan The Fed terkait pemangkasan suku bunga acuannya.
Sebelumnya, pejabat The Fed menyatakan keyakinannya bahwa inflasi cukup mereda untuk memungkinkan pemotongan suku bunga, dan akan memberi isyarat besaran dan waktu pemotongan berdasarkan data ekonomi.
Dari China, rilis data retail sales dan industrial production akan memberikan pandangan kondisi ekonomi China di tengah upaya pemerintah memperbaiki dan meningkatkan ekonomi dalam negerinya.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 3,11 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor barang baku yang masing- masing naik sebesar 1,11 persen dan 1,04 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu LABA, DART, HRUM, FILM dan BIMA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni HUMI, MANG, BNBA, SULI dan AMMN.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 940,695 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,70 miliar lembar saham senilai Rp6,90 triliun. Sebanyak 337 saham naik, 206 saham menurun, dan 249 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Hang Seng menguat 21,41 poin atau 0,13 persen ke 17.111,65, indeks Shanghai melemah 3,98 poin atau 0,14 persen ke 2.858,19, dan indeks Strait Times melemah 26,45 poin atau 0,81 persen ke 3.235,37.
IHSG ditutup menguat 40,62 poin atau 0,56 persen ke posisi 7.297,62. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,06 poin atau 1,01 persen ke posisi 908,19.
"Sikap pelaku pasar yang cenderung wait and see, tentunya akan berdampak pada pergerakan indeks IHSG dan regional Asia yang cenderung mixed. Meskipun, sebagian pasar menguat seiring dengan meredanya kecemasan akan resesi Amerika Serikat (AS), pasar tetap berhati-hati menantikan rilis data ekonomi AS dan China pekan ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Pelaku Pasar menantikan rilis data inflasi AS, yang akan memberikan gambaran mengenai kebijakan The Fed terkait pemangkasan suku bunga acuannya.
Sebelumnya, pejabat The Fed menyatakan keyakinannya bahwa inflasi cukup mereda untuk memungkinkan pemotongan suku bunga, dan akan memberi isyarat besaran dan waktu pemotongan berdasarkan data ekonomi.
Dari China, rilis data retail sales dan industrial production akan memberikan pandangan kondisi ekonomi China di tengah upaya pemerintah memperbaiki dan meningkatkan ekonomi dalam negerinya.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 3,11 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor barang baku yang masing- masing naik sebesar 1,11 persen dan 1,04 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu LABA, DART, HRUM, FILM dan BIMA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni HUMI, MANG, BNBA, SULI dan AMMN.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 940,695 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,70 miliar lembar saham senilai Rp6,90 triliun. Sebanyak 337 saham naik, 206 saham menurun, dan 249 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Hang Seng menguat 21,41 poin atau 0,13 persen ke 17.111,65, indeks Shanghai melemah 3,98 poin atau 0,14 persen ke 2.858,19, dan indeks Strait Times melemah 26,45 poin atau 0,81 persen ke 3.235,37.
Sementara itu, indeks Nikkei libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.
Baca juga: IHSG berpeluang menguat di tengah sentimen domestik dan global
Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup menguat dipimpin sektor bahan baku
Baca juga: IHSG berpeluang menguat di tengah sentimen domestik dan global
Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup menguat dipimpin sektor bahan baku
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024