Jakarta (ANTARA) - Pelibatan pemuda di tingkat akar rumput dalam upaya melestarikan mangrove dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan meningkatkan informasi, menurut salah seorang Asisten Peneliti di The Center for International Forestry Research (CIFOR).

Berbicara dalam diskusi daring memperingati Hari Pemuda Internasional, dipantau dari Jakarta, Senin, Asisten Peneliti CIFOR-ICRAF Salwa Nadhira mengatakan sebagai bagian dari generasi muda yang terlibat untuk riset dan kerja lapangan dalam upaya konservasi mangrove, dia melihat peran penting pelibatan pemuda di tingkat paling bawah untuk memastikan keberlanjutannya.

"Kalau dengan melibatkan anak-anak muda itu terlihat menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab," ujar Salwa dalam diskusi yang diadakan CIFOR, memperingati Hari Pemuda Internasional yang dilakukan setiap 12 Agustus.

Dia memberi contoh seperti dalam proyek Sungsang Mangrove Restoration and Ecotourism (SMART) di Sumatera Selatan, pelibatan anak muda mendorong kesadaran pentingnya menjaga mangrove dalam kaitannya dengan perikanan, yang menjadi salah satu mata pencaharian warga.

Selain itu, timbul juga rasa kepemilikan akan ekosistem mangrove yang berada di wilayah tersebut dan kesadaran untuk menjaganya. Pelibatan di tingkat akar rumput terhadap para pemuda juga dilakukan dengan harapan adanya transfer pengetahuan dalam upaya restorasi mangrove, mengingat mereka akan menjadi penerus yang menjaganya.

Baca juga: Peringati Hari Mangrove, YKAN-mahasiswa tanam 1.000 mangrove di Berau

Sebelumnya, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPGLHK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sinta Saptarina Soemiarno mengatakan perlu adanya pendidikan lingkungan bagi generasi muda untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Dalam pernyataan saat diskusi Festival LIKE 2 pada Sabtu lalu (10/8), dia menjelaskan bahwa PPGLHK tidak hanya mencoba mendorongnya lewat Program Sekolah Adiwiyata dan sosialisasi ke beragam komunitas.

"Orang muda harus dibekali dengan skill dan knowledge yang lebih tahan dari perubahan iklim," ujarnya.

Baca juga: KLHK sebut sarana konservasi TN Sumatera-Kalimantan akan ditingkatkan

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024