swasta juga berminat untuk ikut mendukung RSPPU
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan berupaya menambah jejaring Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSPPU) guna menambahkan kuota peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis rumah sakit, sehingga total kuota peserta didik pada 2024 menjadi 104.

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Arianti Anaya mengatakan, di Jakarta, Senin, saat ini ada sekitar tiga ribuan rumah sakit, termasuk di daerah-daerah serta swasta, yang sangat berminat untuk menjadi jejaring RSPPU.

"Nah tentunya dengan semakin banyak jejaring, yang nantinya akan dikoordinir oleh enam dari rumah sakit besar yang sekarang sudah ditunjuk sebagai RSPPU ini, jumlah atau kuota ini bisa bertambah," Arianti menambahkan.

Adapun enam rumah sakit tersebut yaitu RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, RS Pusat Otak Nasional, RS Ortopedi Soeharso, RS Anak dan Bunda Harapan Kita, RS Mata Cicendo, dan RS Kanker Dharmais.

"Hari ini yang sudah mendaftarkan ada tiga rumah sakit dari swasta ya. Ada Muhammadiyah, ada Jakarta Eye Center, ada Bunda. Dan nanti akan terus diperbanyak swasta-swasta. Karena swasta juga berminat untuk ikut mendukung RSPPU," katanya.

Baca juga: Anggota DPR apresiasi peluncuran PPDS Hospital-Based
Baca juga: Mencetak lebih banyak dokter spesialis dari RS pendidikan


Dia menjelaskan bahwa kuota untuk pendaftaran pertama akan menerima sebanyak 52 peserta didik untuk enam program studi, antara lain penyakit jantung dan pembuluh darah, neurologi, kesehatan anak, dan kesehatan mata. Pada semester berikutnya, kata Arianti, kuota peserta didik ditambahkan 52, sehingga menjadi 104.

Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan bahwa mereka bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk menyediakan biaya hidup bagi para peserta, yang jumlahnya dibagikan sesuai tingkatan tertentu.

Dia mencontohkan, untuk tingkat madya, akan menerima Rp7,5 juta, sementara tingkat senior akan menerima Rp10 juta. Adapun Rp5 juta diberikan oleh LPDP, dan sisanya oleh enam RSPPU.

Sebelumnya, Kemenkes mengumumkan bahwa mereka membuka pendaftaran PPDS berbasis rumah sakit mulai dari 12 Agustus-8 September 2024. Hal tersebut merupakan upaya mereka guna memenuhi kebutuhan serta pemerataan dokter spesialis di daerah-daerah yang masih kekurangan.

Menurut mereka, program itu akan berjalan beriringan dengan sistem berbasis universitas, dengan tujuan mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan berkeadilan.

Baca juga: Kemenkes upayakan perluasan PPDS berbasis RS penuhi kebutuhan nasional
Baca juga: Kemenkes luncurkan PPDS berbasis RS genjot produksi dokter spesialis
Baca juga: IDI harap PPDS berbasis RS mampu menjawab masalah maldistribusi dokter

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024