Jakarta (ANTARA) - Mantan politisi Partai Golkar Jusuf Hamka menilai Golkar harus dipimpin oleh putra-putri terbaik bangsa guna meneruskan beragam agenda yang ditinggalkan Airlangga Hartarto.
"Siapapun putra-putri bangsa yang terbaik silakan memimpin Golkar karena Golkar partai besar, bukan partai karbitan, tentunya harus dipegang oleh orang-orang yang baik," kata Jusuf Hamka saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Senin.
Jusuf pun mengaku telah mendengar isu terkait beberapa nama yang akan menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai Golkar.
Namun saat disinggung soal nama Gibran Rakabuming Raka dan Bahlil Lahadalia yang dikabarkan akan menggantikan Ailrangga, Jusuf Hamka mengaku baru mengetahui hal tersebut.
Baca juga: Jusuf Hamka sebut Golkar raih prestasi besar selama dipimpin Airlangga
"Saya baru dengar dari meme yang kalian (wartawan) kirim kemarin. Yang penting siapapun putra putri bangsa yang terbaik," kata pria yang akrab disapa Babah Alun itu.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai munculnya poster Gibran Rakabuming Raka menjadi Ketua Umum Golkar menunjukkan suatu motif politik.
"Kemudian ada yang menggunakan itu bagi kepentingan kekuasaan," kata Hasto di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (11/7).
Setelah Airlangga Hartarto mundur dari posisi Ketua Umum Partai Golkar, beredar poster dari Koalisi Muda Pembaharuan Golkar (KMPG) disertai foto putra Presiden RI Joko Widodo dengan tulisan Deklarasi Gibran Rakabuming Raka for Ketum Golkar 2024—2029.
Baca juga: Relawan POS Gibran dukung Gibran jadi Ketum Golkar
Hasto mengharapkan setiap partai politik dapat menjaga kedaulatan partai.
"Kami, PDI Perjuangan, mendoakan agar partai politik, setiap partai politik, betul-betul dapat menjaga kedaulatannya yang berada di tangan anggota. Kedaulatan itu bukan berada di pucuk kekuasaan," katanya mengingatkan.
Pada kesempatan itu, Hasto mengatakan bahwa kabar pengunduran diri Airlangga Hartarto tersebut telah dilaporkan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Hal tersebut sangat mengejutkan karena ini dalam rangka pilkada serentak, dan muncul kejadian politik yang dalam kategori kami suatu hal yang luar biasa yang menyentuh aspek kedaulatan partai," katanya.
Menurut dia, Airlangga merupakan sosok komunikator maupun rekan yang membangun kerja sama politik yang baik.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024