Vaksinasi fokus di wilayah yang memiliki kasus positif
Maumere (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) memperkuat upaya vaksinasi hewan penular rabies (HPR) pada wilayah yang memiliki kasus positif rabies.

"Vaksinasi fokus di wilayah yang memiliki kasus positif," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende Gadir Dean ketika dihubungi dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Senin.

Ia menjelaskan upaya vaksinasi telah dilakukan di antaranya di Kelurahan Roworena, Kecamatan Ende Utara, serta Kecamatan Kelimutu.

Sebab, dari delapan sampel otak anjing yang dikirim ke Denpasar untuk diperiksa, hasilnya menunjukkan tiga sampel otak positif rabies.

Vaksinasi pun harus diperkuat di wilayah positif, kata dia, agar virus tidak menyebar lebih luas ke wilayah yang lain.

"Jadi titik-titik itu yang kami fokuskan," ucapnya.

Pemerintah daerah dalam hal ini dinas teknis telah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya dari rabies.

Menurutnya, masyarakat juga harus ambil bagian bersama untuk melakukan pengendalian rabies.

Pihaknya menyarankan masyarakat agar hewan peliharaan tidak dibiarkan berkeliaran.

"Masyarakat harus melaporkan ke kami apabila anjing sudah memiliki gejala rabies atau perubahan perilaku pada binatang," kata Gadir berpesan.

Adapun dari data yang ada, jumlah HPR di Kabupaten Ende sebanyak 47.187 ekor pada tahun 2023 dan meningkat menjadi 50.000 ekor pada tahun 2024.

Upaya vaksinasi pun telah dilakukan terhadap 1.60an ekor HPR di 17 kecamatan.

"Stok vaksin telah kami usulkan ke provinsi," katanya menandaskan.

Baca juga: Distan Denpasar catat 60 ribu HPR telah mendapat vaksinasi rabies
Baca juga: Cegah rabies, Flores Timur perketat pengawasan lalu lintas anjing
Baca juga: Satu positif rabies, Pemkab Kupang intensifkan vaksinasi anjing

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024