Surabaya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyebut erupsi yang terjadi di Gunung Semeru pada Senin, 12 Agustus 2024, pukul 05.21 WIB, merupakan aktivitas normal.

"Erupsi Gunung Semeru merupakan aktivitas yang normal dan masyarakat tetap harus mengikuti seluruh anjuran dan arahan petugas dan instansi berwenang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto saat dihubungi di Surabaya, Senin.

Ia mengimbau masyarakat agar menghindari beraktivitas di area yang merupakan jalur lintasan lahar dingin.

Masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Baca juga: Gunung Semeru erupsi lontarkan abu vulkanik setinggi 800 meter

Masyarakat juga diimbau, tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

BPBD Jatim juga mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

"Yang pasti kami selalu koordinasi dengan PVMBG dan BPBD Kabupaten Lumajang terkait aktivitas Gunung Semeru beserta potensinya," ujarnya.

Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali erupsi dengan melontarkan abu vulkanik setinggi 800 meter di atas puncak pada Senin pagi.

Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, erupsi Gunung Semeru terjadi pada hari Senin, 12 Agustus 2024, pukul 05.21 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang diterima, secara visual Gunung terlihat jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati.

Teramati 15 kali letusan asap dengan warna asap putih kelabu tinggi asap kl 300-700 meter arah utara. Terdengar 4 kali suara gemuruh letusan. Dan saat ini Gunung Semeru berada pada Level II (Waspada).

Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 600 meter

Pewarta: Willi Irawan/Faizal Falakki Abdillah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024