Berdasarkan data kami, 60 persen UMKM di kabupaten dan kota itu ada di sektor makanan dan minuman
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi profesi para konsultan pengembangan bisnis UMKM (ABDSI) menilai, UMKM perlu dilibatkan dalam program makan bergizi gratis yang digagas oleh presiden terpilih 2024–2029 Prabowo Subianto.

Ketua Umum ABDSI Cahyadi Joko Sukmono mengatakan pelibatan UMKM dalam program itu akan mendorong pertumbuhan bisnis UMKM, terutama yang bergerak di sektor makanan dan minuman.

“Berdasarkan data kami, 60 persen UMKM di kabupaten dan kota itu ada di sektor makanan dan minuman. Jadi potensinya sangat besar,” ujarnya di Jakarta, Senin.

Menurutnya, setelah UMKM dilibatkan dalam program ini, langkah penting berikutnya adalah memastikan produk memenuhi standar kualitas dan mengembangkan jaringan produksi.

Salah satu aspek penting dalam pengembangan jaringan produksi adalah memanfaatkan bahan baku lokal dan memastikan ketersediaannya.

Pendekatan ini diyakini tidak hanya akan menekan biaya produksi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan ekosistem bisnis yang lebih luas.

Kementerian Perindustrian sebelumnya menyebut adanya potensi besar penyerapan produk industri kecil dan menengah (IKN) makanan dan minuman dalam program makan siang gratis yang akan diterapkan pemerintahan mendatang.

“Komoditas agribisnis lokal yang dihasilkan daerah memiliki potensi besar untuk dapat dimanfaatkan,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin Reni Yanita dalam Kick Off Indonesia Food Innovation 2024, Juni lalu.

Ia meyakini program tersebut dapat mendorong pertumbuhan kinerja sektor industri makanan dan minuman, yang selama ini menjadi motor penggerak pertumbuhan industri pengolahan nonmigas.

Menurut data pemerintah, pada triwulan I-2024, struktur PDB industri pengolahan nonmigas didominasi oleh sektor Industri makanan dan minuman (IKM) yang memberikan kontribusi sebesar 39,91 persen atau 6,47 persen dari total PDB nasional.

Kemenperin mencatat, IKM pangan saat ini berjumlah sekitar 1,7 juta unit usaha dan menyerap sekitar 3,6 juta tenaga kerja.

Baca juga: OJK: Kualitas kredit UMKM akan tetap terjaga
Baca juga: Bank Mandiri salurkan kredit usaha mikro Rp32,7 triliun hingga Juli
Baca juga: KemenkopUKM siapkan rencana transformasi UMKM untuk pemerataan ekonomi


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024