Surabaya (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menyebut mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Partai Golkar akan berimbas pada konstalasi politik negeri ini, khususnya Pilkada Serentak.
Surokim Abdussalam dihubungi di Surabaya, Senin mengatakan situasi ini akan berdampak pada rekomendasi dan persiapan pilkada di daerah yang waktunya sudah mepet, yakni Akhir Agustus.
"Pascamundurnya pak Airlangga (Hartarto) tentu saja berdampak terhadap rekom pilkada, khususnya di daerah utama yang selama ini harus melalui ketum," bebernya.
Namun untuk Pilkada di Jawa Timur, dirinya yakin tidak akan ada perubahan yang signifikan. Apalagi untuk pemilihan Gubernur Jawa Timur.
"Jika ada perubahan saya pikir tidak akan terlalu ekstrem termasuk Pilkada Jatim saya pikir Golkar akan istiqomah mendukung petahana," kata peneliti senior Surabaya Survei Center (SSC) ini.
Surokim yakin secara kelembagaan Partai Golkar cukup kuat dan tidak terlalu berimbas banyak. "Saya pikir Golkar akan konsisten mendukung KIM (Koalisi Indonesia Maju)," katanya.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto telah mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Ketua Umum Partai Golkar. Airlangga menyebut keputusan itu diambil demi memastikan stabilitas transisi pemerintahan baru.
Pengunduran diri Airlangga terhitung sejak Sabtu malam (10/8) dan Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) organisasi yang berlaku.
Proses selanjutnya akan berjalan dalam internal Partai Golkar, termasuk terkait dengan penunjukan pelaksana tugas (plt.) ketua umum dan persiapan untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub).
Baca juga: Dewan Pakar Golkar beberkan kemungkinan alasan Airlangga undurkan diri
Baca juga: Partai Golkar pastikan 11 waketum berpeluang menjadi plt ketum
Baca juga: Pengamat: Airlangga mundur sebagai Ketum Golkar timbulkan tanda tanya
Pewarta: Willi Irawan/Faizal Falakki Abdillah
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024