Kupang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Atambua, di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur meningkatkan pelayanan eazy passport menjelang kedatangan Paus Fransiskus ke Kota Dili, Timor Leste.

"Kita sudah lakukan dua kali pelayanan eazy passport di Kabupaten Belu dan animonya lumayan," kata Kakanim Atambua Indra Maulana Dimyati ketika dihubungi dari Kupang, Senin.

Dia mengatakan bahwa kegiatan eazy passport tersebut dilakukan bekerja sama dengan Keuskupan Atambua.

Indra mengatakan bahwa kegiatan eazy passport merupakan upaya atau bentuk dari Imigrasi Atambua hadir dan memudahkan masyarakat, khususnya bagi yang ingin mengikuti acara kedatangan Paus nanti di Dili.

"Kita sudah dua kali mengadakan kerjasama dan difasilitasi oleh keuskupan Atambua,yang pertama hanya 15 pemohon, tapi saat hari Sabtu sampai 84 pemohon," ujar dia.

Indra mengaku bahwa cukup terasa terjadi peningkatan permohonan pembuatan paspor jelang kedatangan pemimpin tertinggi agama Katolik di dunia tersebut.

Dan ujar dia rata-rata sewaktu dilakukan wawancara maksud dan tujuannya untuk menghadiri kunjungan kedatangan Paus di Timor Leste.

Dia menambahkan bahwa dari 84 pemohon itu, 10 permohonan untuk pergantian paspor. Berdasarkan dengan jenis kelamin jumlah pemohon laki-laki sebanyak 33 orang dan pemohon perempuan sebanyak 51 orang. 

Lebih lanjut kata dia pelayanan eazy passport akan terus dilakukan jelang kedatangan Paus ke Dili.

Namun ujar dia, ada kemungkinan pelayanan akan dilakukan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dalam waktu dekat.

"Sebab menurut info sudah terdata 100 orang yang hendak melakukan permohonan paspor. Tetapi kemungkinan akan dilaksanakan setelah 17 Agustus. Kita lagi cari jadwal yang pas," ujar dia.

Baca juga: Imigrasi Atambua-NTT jemput bola layanan paspor jelang kedatangan Paus
Baca juga: BNPT laksanakan pra audit pengamanan Katedral jelang kedatangan Paus
Baca juga: Imigrasi Atambua siapkan 80 personel jelang kedatangan Paus ke Dili
Baca juga: Indonesia sambut kedatangan Paus Fransiskus pada September 2024

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024