Pelaku di bawah berubah-ubah, induknya masih tokoh itu-itu saja

Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mewaspadai ancaman teror menjelang Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilu Presiden 2014.

Kepala BNPT Ansyaad Mbai, di Jakarta, Sabtu, mengatakan terungkapnya pengiriman bom dari Surabaya ke Makassar dan situasi keamanan di Aceh yang tak kunjung kondusif merupakan indikasi adanya ancaman itu.

"Jadi, bukan lagi potensi, tapi sudah mulai ada, sudah mulai berjalan. Ini yang harus kita waspadai," katanya saat menjadi pembicara dalam pelatihan bertajuk "Menekan Kaderisasi Pelaku Terorisme di Indonesia" di Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan.

Menurut Ansyaad, kelompok yang terindikasi akan melakukan teror masih berinduk kepada kelompok lama, Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Jamaah Islamiyah (JI).

"Pelaku di bawah berubah-ubah, induknya masih tokoh itu-itu saja," kata Ansyaad.

Sementara Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj yang juga menjadi pembicara dalam pelatihan itu menyatakan masih ada pihak yang berusaha menanamkan benih radikalisme kepada generasi muda.

"Salah satunya ditemukan di Semarang. Ada kelompok yang melarang hormat kepada bendera Merah Putih. Itu salah satu benih, mereka tidak ingin Indonesia yang berdemokrasi ini ada," katanya.

Pelatihan yang diikuti oleh siswa sekolah setingkat SMA, perwakilan remaja masjid dan pondok pesantren, serta guru bimbingan konseling dari beberapa sekolah di DKI Jakarta itu juga menghadirkan pembicara Deputi I BNPT Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Ketua Crisis Center NII Sukanto, dan mantan Panglima NII Abu Ridho.
(S024)

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014