Jakarta (ANTARA) - Diet adalah pola konsumsi harian dari makanan dan minuman yang biasanya dirancang dengan berbagai tujuan, apakah itu untuk menurunkan berat badan, menambah berat badan, mengendalikan gula darah atau kebutuhan kesehatan lainnya.
Namun, perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, sehingga sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter sebelum memulai pola diet baru untuk memastikannya sesuai dengan kondisi kesehatan.
Berdasarkan berbagai sumber yang dilansir di Jakarta pada Senin, berikut tujuh jenis diet yang dapat Anda pertimbangkan;
1. Diet paleo
Diet ini meniru pola makan manusia purba (paleolitikum), mengharuskan individu untuk menghindari segala bentuk makanan olahan, biji-bijian, produk susu, dan gula kecuali gula dari buah-buahan. Hanya pakan alami yang boleh dikonsumsi, seperti ikan, sayur-mayur, kacang-kacangan, telur, dan daging yang berasal dari hewan yang diberi pakan rumput.
2. Diet tipe golongan darah
Di populerkan pada tahun 1996 oleh Dr Peter D'Adamo dalam bukunya “Eat Right 4 Your Type". Setiap individu termasuk dalam kategori golongan darah tertentu. Misalnya, mereka yang bergolongan darah O disarankan mengonsumsi makanan tinggi protein, sedangkan mereka yang bergolongan darah A disarankan menghindari daging (hanya menganjurkan protein dari unggas dan ikan).
3. Pola makan vegan
Diet yang dilakukan karena alasan kesehatan dan lingkungan. Penganut vegan mengecualikan segala bentuk eksploitasi hewan untuk dikonsumsi, termasuk susu maupun telur. Ini bedanya dengan diet vegetarian yang masih mungkin mengonsumsi telur dan susu. Untuk menutupi kekurangan nutrisi yang didapat dari daging, vegan dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen protein, zat besi dan vitamin B-12.
4. Diet south beach
Menurut buku yang ditulis seorang ahli jantung yang berbasis di Florida Dr Arthur Agatston pada 2003 berjudul The South Beach Diet, fokusnya pada menemukan diet seimbang untuk individu yang mencakup pilihan lemak, protein, dan karbohidrat.
Diet south beach memiliki tiga fase: fase pertama untuk menurunkan berat badan secara cepat, dianjurkan mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dan tinggi protein, seperti daging tanpa lemak, sayuran non-tepung dan lemak sehat.
Fase kedua untuk menurunkan berat badan secara bertahap, dianjurkan untuk mulai menambahkan kembali karbohidrat sehat, seperti buah-buahan dan biji-bijian, ke dalam diet.
Fase ketiga untuk mempertahankan berat badan. Selama fase ini, sudah bisa mengonsumsi semua jenis makanan, tetapi tetap dianjurkan untuk membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh dan gula.
5. Diet ketogenik
Menganjurkan diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Individu diminta untuk mengurangi asupan karbohidrat secara signifikan sementara lemak menggantikannya. Proses ini kemudian menempatkan tubuh ke dalam keadaan metabolisme yang disebut ketosis, di mana lemak menjadi bahan bakar utama untuk menghasilkan energi karena pasokan karbohidrat yang terbatas.
6. Diet mediterania
Pola makan yang memaksimalkan gizi dari makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan minyak zaitun namun mengurangi konsumsi hewani. Ikan direkomendasikan daripada ayam dengan tambahan sayuran setiap kali makan. Makanan bergizi seperti kacang-kacangan, rempah-rempah, dan biji-bijian juga harus ditambahkan ke satu piring.
7. Diet makanan mentah (raw food)
Seperti namanya, diet ini menghilangkan segala bentuk konsumsi makanan olahan atau dimasak. Makanan apa pun yang dipasteurisasi atau bahkan diproduksi dengan bahan tambahan sangat tidak disarankan.
Penerjemah: Abdu Faisal
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024