Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan stabilitas harga pangan khususnya cabai rawit serta menurunkan laju inflasi...,
Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten, berhasil menerima penghargaan rekor dunia dari Museum Republik Indonesia (MURI) atas capaian penggerakan penanaman pangan komoditas cabai dengan jumlah terbanyak di dunia.


Wakil Direktur Utama MURI, Oscar Semesta Susilo di Tangerang, Senin menyampaikan bahwa pemberian penghargaan MURI atas kegiatan penanaman hortikultura dengan melibatkan ratusan ribu siswa-siswi serta komponen masyarakat se-Kabupaten Tangerang.

"Ini kita berikan sebagai rekor MURI dunia, karena kita lihat di belahan dunia lain belum ada pemerintahan yang melakukan gerakan penanaman cabai terbanyak. Dan ini sebelumnya tidak pernah terjadi serta tidak ada di belahan dunia lain," ucapnya.

Ia mengatakan, dengan gerakan penanaman pangan hortikultura sebanyak 141.700 bibit cabai yang dilaksanakan secara serentak di 29 kecamatan serta 107 sekolah dasar (SD) ini dinilai telah menciptakan rekor dunia.

"Karena ini belum terjadi di belahan dunia lain, makanya kami berikan MURI. Dan kami berharap gerakan penanaman pangan tersebut bisa membantu dalam menekan laju inflasi di Indonesia," ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Asep Jatmika Sutrisno menambahkan jika penanaman cabai dipusatkan di wilayah Kabupaten Tangerang itu melibatkan 107 sekolah, 174 desa/kelurahan di 29 kecamatan dengan 141.700 bibit.

"Kita lakukan secara serentak bersama ratusan desa/kelurahan serta sekolah dasar yang ada di Kabupaten Tangerang melakukan penanaman cabai," katanya.

Dikatakan Asep, program tanam pangan hortikultura atau komoditi cabai dilakukan sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan masa tanam serta menekan laju inflasi di daerah.

"Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan stabilitas harga pangan khususnya cabai rawit serta menurunkan laju inflasi dan meningkatkan masa tanam pada komoditi cabai petani," ujarnya.

Selain itu, gerakan penanaman pangan tersebut sebagai mengaplikasikan proyek penguatan Pancasila, yang merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan di lingkup pendidikan.

"Kami berharap kegiatan ini bukan hanya saja mencari target dari raihan MURI, tetapi sifatnya sebagai awal bagaimana kita dapat mempertahankan budaya-budaya menanam dan dapat mengintensifkan atau memanfaatkan pekarangan untuk menguatkan ketahanan pangan kita," ungkapnya.

Asep juga menambahkan, setelah memecahkan rekor penemuan pangan terbanyak di dunia, pihaknya akan melanjutkan program tersebut pada bulan September-Oktober hingga mencapai target yakni sebanyak 195.000 cabai yang ditanam di wilayahnya tersebut.

"Tanaman cabai ini merupakan tanaman yang memberikan kontribusi kepada perubahan harga pangan. Sehingga kami memiliki penilaian jika komoditi cabai ini bisa menstabilkan harga," papar dia.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024