Paris (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) Andreas Zagklis pada Minggu (11/8) di Paris mengatakan bahwa jumlah penonton turnamen bola basket Olimpiade Paris 2024 pasti akan memecahkan rekor.

Rekor Olimpiade sebelumnya untuk jumlah penonton yang hadir dalam turnamen bola basket adalah 1.068.000 orang, yang tercatat di Olimpiade Atlanta 1996.

"Pada akhir pertandingan perebutan medali perunggu yang dimenangkan oleh Australia, total penonton sudah mencapai 1.066.000 orang, dan kita akan melihat rekor baru hari ini kecuali jika Anda memperkirakan jumlah penonton yang menghadiri pertandingan babak final kurang dari 2.000 orang," kata Zagklis dalam sebuah konferensi pers sebelum dimulainya pertandingan babak final bola basket putri antara Amerika Serikat (AS) melawan tuan rumah Prancis.

Bercy Arena yang memiliki kapasitas 13,300 orang dipenuhi oleh para penonton pada pertandingan final sore itu, dan rekor tersebut sudah pasti terpecahkan meski tanpa memastikan jumlah penonton yang hadir.

"Kami hanya menggelar 52 pertandingan di sini, 40 pertandingan lebih sedikit daripada Olimpiade Atlanta," tambahnya.

Zagklis mengatakan bahwa jumlah rata-rata penonton babak penyisihan grup untuk turnamen bola basket putri di Olimpiade Rio 2016 hanya mencapai 3.000 orang. "Di sini, kami membukukan rata-rata 22.800 penonton, dan tentu saja angka-angka ini sangat mengejutkan dan menunjukkan pertumbuhan cabang olahraga basket baik di nomor putra maupun putri," ujarnya.

Zagklis juga merilis jumlah penonton dalam pertandingan final putra antara AS melawan Serbia, yaitu 13 juta penonton di saluran NBC di AS, dan lebih dari 10 juta penonton di Prancis. Pertandingan semifinal antara Prancis melawan Belgia juga disaksikan oleh 5,5 juta penonton.

"Kami memiliki turnamen dengan kualitas dan talenta yang sangat tinggi di lapangan, dan di saat yang sama, turnamen juga sangat kompetitif dengan para pemain terbaik di dunia yang menunjukkan kepada satu sama lain bahwa dibutuhkan banyak kerja sama tim yang hebat dan komitmen untuk mencapai puncak," sebut sekjen FIBA itu.

Tim Sudan Selatan finis dengan mencatatkan satu kemenangan dan dua kekalahan dalam fase grup di Olimpiade perdana mereka, dengan tim ini berada satu grup dengan AS dan Serbia. Tim bola basket putra Jepang nyaris mengalahkan tuan rumah Prancis, kalah dengan skor 94-90 dalam babak perpanjangan waktu. Sementara itu, tim bola basket putri Nigeria mengalahkan Australia dengan skor 75-62 di pertandingan pembuka. Bola basket di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan mendapatkan sambutan yang makin besar dan kian berkembang.

"Kami akan terus berinvestasi pada hal-hal yang tidak ingin diinvestasikan oleh orang lain, seperti ajang-ajang pemuda dan kamp pengembangan yang meningkatkan keterampilan orang-orang di federasi. Apa yang Anda lihat hari ini adalah hasil dari kerja selama enam hingga delapan tahun. Capaian ini membutuhkan waktu," tutur Zagklis.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024