Jakarta (ANTARA) - Cleopatra VII Philopator merupakan ratu terakhir dinasti Ptolemeus yang memerintah Mesir. Ia lahir sebagai anak dari Ptolemeus XII Auletes dan mulai memerintah Mesir pada usia 18 tahun, bersama saudaranya Ptolemeus XIII.

Cleopatra dikenal karena kecerdasannya dan kecantikannya yang memainkan peran penting dalam politik dalam kekuasaannya.

Serta aliansi atau hubungan politiknya dengan kedua jenderal asal Romawi Julius Caesar dan Mark Antony, yang memengaruhi politik Romawi dan Mesir. Setelah kekalahan dalam Pertempuran Actium pada tahun 31 SM dan penaklukan Alexandria oleh Oktavianus yang dikenal sebagai Augustus Caesar.

Selain dikenal memiliki kecerdasan, kecantikan, dan hubungan nya yang romantis dengan kedua jendral asal Romawi itu, Cleopatra juga memiliki banyak fakta menarik yang sering kali tidak disadari banyak orang.

Baca juga: Ang Lee tertarik sutradarai "Cleopatra"

Berikut tujuh fakta menarik tentang ratu Cleopatra VII:

1. Cleopatra keturunan Yunani, bukan dari Mesir asli

Meskipun Cleopatra sebagai ratu Mesir, ia sebenarnya adalah keturunan Yunani Makedonia. Cleopatra adalah anggota Dinasti Ptolemeus, yang memerintah Mesir setelah penaklukan Alexander Agung pada tahun 323 SM. Dinasti ini didirikan oleh Ptolemy I Soter, salah satu jenderal Alexander Agung, dan turun-temurun memerintah Mesir.

2. Kemampuan berbahasa dan pendidikan

Cleopatra dikenal sebagai seorang wanita yang memiliki pendidikan tinggi atau terpelajar. Ia menguasai beberapa bahasa, termasuk Yunani dan Mesir. Cleopatra adalah salah satu ratu pertama yang menggunakan bahasa Mesir dalam administrasi dan pergaulan, yang memperkuat hubungannya dengan rakyat Mesir dan menunjukkan kemampuannya dalam diplomasi berpolitik.

3. Hubungan berpolitik melalui cinta

Hubungan Cleopatra dengan Julius Caesar dan Mark Antony kisah cintanya merupakan salah satu paling terkenal dari hidupnya oleh maysrakat. Aliansi politiknya dengan Caesar membantunya merebut kembali kekuasaan di Mesir dari saudaranya Ptolemeus XIII.

Setelah kematian Caesar, Cleopatra bersekutu dengan Mark Antony. Hubungan romantis dan politik mereka memainkan peran kunci dalam konflik besar yang mengarah pada runtuhnya Republik Romawi dan pembentukan Kekaisaran Romawi.

Baca juga: Pesona Bung Karno di negeri Ratu Cleopatra

4. Ratu terakhir dari Mesir

Sebagai penguasa wanita terakhir Mesir, Cleopatra VII Philopator dianggap sebagai firaun. Ia memerintah bersama saudara-saudaranya, dengan gelar Cleopatra VII Philopator.

Dengan kematiannya dan peralihan Mesir ke kekuasaan Romawi oleh Oktavianus, Cleopatra VII menjadi ratu terakhir dari Mesir kuno, yang menutup sejarah panjang dinasti Ptolemeus.

5. Memiliki penampilan yang mempesona dan cantik

Cleopatra sering digambarkan dalam seni dan sastra sebagai simbol kecantikan dan pesona. Meskipun banyak gambaran ini berakar pada mitos dan karya seni, Cleopatra dikenal sebagai wanita yang berkarisma. Penampilan dan caranya yang elegan sering kali menjadi subjek kajian dan romansa dalam budaya populer.

6. Kematian yang Tragis

Kekalahan Cleopatra dan Mark Antony dalam Pertempuran Actium pada tahun 31 SM mengarah pada kematian keduanya di Alexandria pada tahun 30 SM.

Cleopatra memilih untuk bunuh diri daripada hidup dalam penawanan oleh Oktavianus yang dikenal sebagai Augustus Caesar, dan menandai akhir Dinasti Ptolemeus dan peralihan Mesir menjadi provinsi Romawi.

7. Pernikahan antar keluarga yang sedarah

Di Mesir kuno, pernikahan sedarah seringkali dilakukan di kalangan keluarga kerajaan dan bangsawan untuk menjaga kekuasaan dan memastikan garis keturunan tetap dalam keluarga.

Cleopatra VII, menikah dengan kedua saudara laki-lakinya, Ptolemeus XIII dan Ptolemeus XIV, meskipun pernikahan tersebut menghadapi berbagai masalah politik dan konflik internal.

Baca juga: Siapa Cleopatra? Simak kisah singkat sang ratu Mesir kuno

Baca juga: Gal Gadot bakal perankan sosok Cleopatra di film terbarunya


Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024