Beijing (ANTARA) - Industri penyewaan perumahan di China, yang diperkirakan akan mencatatkan permintaan yang kuat dan pasokan yang stabil, menjadi "arah penting" bagi model pengembangan baru pasar real estat negara tersebut di masa depan, demikian disampaikan bank sentral China, People's Bank of China (PBOC), pada Sabtu (10/8).

Mengingat perubahan besar dalam dinamika penawaran dan permintaan pasar real estat, skala perumahan yang ada di China sudah sangat besar, kata PBOC dalam sebuah laporan mengenai implementasi kebijakan moneter.

Di sisi permintaan, lembaga-lembaga pasar memproyeksikan bahwa populasi di China yang memiliki kebutuhan sewa akan melampaui 200 juta jiwa, dan potensi pasarnya relatif besar, kata PBOC, seraya menambahkan bahwa permintaan meningkat di kalangan kelompok-kelompok utama, termasuk lulusan baru yang memasuki dunia kerja dan individu berpenghasilan rendah dalam beberapa tahun terakhir.

Dari sisi penawaran, dengan pulihnya rasio sewa terhadap penjualan serta pengurangan biaya pembiayaan dan operasional, keberlanjutan komersial industri penyewaan perumahan mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagai hasilnya, semakin banyak perusahaan penyewaan perumahan memasuki pasar, dan operasi mereka yang berskala besar dan intensif diharapkan dapat memberikan layanan penyewaan perumahan yang berkualitas tinggi dan lebih stabil, ungkap PBOC.

Bank sentral tersebut meningkatkan dukungan finansial untuk perumahan yang disubsidi pemerintah dengan meluncurkan fasilitas pemberian pinjaman kembali (relending) untuk proyek-proyek tersebut, menurut PBOC.

Hingga akhir Juni, lembaga-lembaga keuangan China mengeluarkan dana sebesar 24,7 miliar yuan (1 yuan = Rp2.227) dalam bentuk pinjaman perumahan sewa, dengan saldo fasilitas relending perumahan yang disubsidi pemerintah mencapai 12,1 miliar yuan.

Pada langkah berikutnya, China akan meningkatkan sistem dukungan finansial untuk penyewaan perumahan dan mengarahkan lebih banyak investasi modal sosial ke dalam sektor ini, lanjut PBOC.

Bank sentral tersebut menambahkan bahwa sebuah model bisnis yang berkelanjutan akan dibentuk untuk mendukung pengurangan stok (destocking) perumahan komersial yang ada serta membantu mempromosikan transformasi dan pengembangan industri real estat negara ini.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024