Wina (ANTARA) - Kanselir Austria Karl Nehammer menyerukan deeskalasi dan negosiasi setelah serangan di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia (ZNPP) pada Minggu malam (11/8), namun tidak menyebutkan bahwa pembangkit listrik tersebut diserang oleh Angkatan Bersenjata Ukraina.

Pada Minggu malam, ZNPP menyatakan bahwa akibat penembakan oleh pasukan Ukraina, terjadi kebakaran di area menara pendingin ZNPP.

Kebakaran tersebut dinyatakan sama sekali tidak mempengaruhi operasi pembangkit, karena semua enam unit fasilitas berada dalam "penghentian dingin."

Latar belakang radiasi di lokasi NPP, di zona perlindungan sanitasi, dan di zona pengamatan tetap normal.

"Serangan terhadap infrastruktur nuklir sangat berbahaya dan memperburuk situasi. Insiden hari ini di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhia menegaskan peran penting @iaeaorg dan perlunya melanjutkan dialog yang dimulai pada KTT perdamaian Bürgenstock. Diperlukan deeskalasi dan pembicaraan!" kata Nehammer di X.

Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengatakan pada Minggu bahwa para ahlinya di ZNPP telah menerima informasi dari pembangkit tersebut tentang dugaan serangan UAV terhadap salah satu menara pendingin pembangkit tersebut.

Para ahli juga menyaksikan asap hitam pekat dari bagian utara ZNPP setelah sejumlah ledakan yang terjadi pada malam hari, tambah IAEA.

Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: IAEA desak Ukraina dan Rusia tahan diri untuk keamanan nuklir di Kursk
Baca juga: IAEA: ketinggian air di kolam pendingin PLTN Zaporizhzhia terus turun
Baca juga: Majelis Umum PBB sahkan resolusi tentang keamanan PLTN Zaporizhzhia
​​​​​​​


Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024