Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan meningkatkan, pengamanan di perbatasan RI-Timor Leste, khususnya menjelang aksi protes menentang PM Timor Leste Jose Ramos Horta pada 20 September oleh lawan-lawan politiknya. TNI akan meningkatkan patroli rutin terutama di seluruh pintu masuk ke wilayah RI dan di sekitar pos-pos pengamanan di sepanjang perbatasan RI-Timor Leste, kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Sunarto Sjoekronoputra di Jakarta kepada ANTARA di Jakarta, Senin. "Tidak ada penambahan pasukan, hanya peningkatan kewaspadaan dan frekuensi patroli rutin di sepanjang perbatasan," katanya. PM Timor Leste Jose Ramos Horta Rabu lalu mengatakan, ia siap mengundurkan diri jika rakyatnya tidak lagi menginginkannya, dan menegaskan tidak mencari jabatan itu. Pernyataan itu disampaikannya menyusul rumor-rumor bahwa para lawan politiknya akan melancarkan satu protes pada 20 September untuk berusaha menggulingkannya dan menuntut parlemen dibubarkan. Kekhawatiran tentang meningkatnya ekskalasi ancaman keamanan, muncul setelah pemimpin pemberontak Mayor Alfredo Reinado melarikan diri dari sebuah penjara di Dili bulan lalu bersama dengan 50 tahanan lainnya. Sumber resmi Pemerintah Australia bahkan menyebutkan, protes anti-pemerintah dan aktivitas-aktivitas kerusuhan sipil lainnya, meningkat pada 17-19 September 2006, dan pekan berikutnya. PBB menyetujui satu misi baru untuk Timor Leste dengan mengirimkan 1.000 polisi, kendatipun ada pertikaian apakah pasukan yang dipimpin Australia yang sudah berada di sana harus tetap independen atau bagian dari pasukan PBB.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006