Jakarta (ANTARA) - Kemajuan teknologi yang pesat menjadi pendorong utama transformasi kebiasaan masyarakat modern, di mana akses informasi yang cepat dan mudah membuka peluang untuk berkembang dan menciptakan lingkungan yang dinamis.

Salah satu dampak nyata dari digitalisasi adalah munculnya platform e-commerce, yang menunjukkan bagaimana industri perdagangan beradaptasi ke dunia digital.

Tidak hanya memberikan pengalaman berbelanja yang lebih mudah bagi pembeli, e-commerce juga membuka peluang besar bagi para pelaku usaha, terutama UMKM dan merek lokal, untuk mengembangkan bisnisnya.

Bahkan, jika menelaah benang merahnya lebih lanjut, kehadiran e-commerce memiliki dampak positif yang lebih kompleks terhadap pertumbuhan ekonomi digital.

Dengan membantu mendongkrak jumlah brand lokal yang kini mulai mendominasi pasar, secara tidak langsung e-commerce telah menciptakan berbagai lapangan dan profesi pekerjaan baru, seperti host live streaming, admin toko online, afiliator atau konten kreator, hingga pekerja di industri logistik.

Baca juga: Riset IPSOS: Shopee jadi e-commerce paling direkomendasikan konsumen

Baca juga: Riset IPSOS ungkap Shopee sebagai e-commerce dengan kepuasan tertinggi


Dapat disimpulkan bahwa manfaat dari kehadiran e-commerce jauh melampaui kemudahan transaksi online, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang luas dan positif bagi berbagai lapisan masyarakat.

Pengaruh yang sangat besar ini membuat lanskap dan dinamika dari strategi e-commerce di tanah air selalu menarik untuk diamati. Untuk mendapatkan dan mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar, ada berbagai faktor integral yang harus diperhatikan oleh para pemain e-commerce untuk meningkatkan kepuasan pengguna dan penjual saat menggunakan platformnya.

Lalu, bagaimana inovasi dan fitur yang ditawarkan dapat memberikan keuntungan bagi penjual? Serta aspek apa saja yang menjadi kunci keberhasilan platform e-commerce dalam menarik dan mempertahankan loyalitas pembeli? Ini pembahasan lebih lanjut mengenai aspek-aspek yang menjadi penentu keunggulan sebuah platform e-commerce.

Indikator Kepuasan Konsumen dalam Berbelanja Online

Pembeli adalah salah satu pemangku kepentingan utama dalam membangun ekosistem e-commerce yang berkelanjutan. Basis pengguna yang tinggi akan menjadi magnet bagi pelaku usaha untuk memasarkan dan menjual produk mereka di platform tersebut.

Saat awal masuk ke sebuah pasar, kampanye tematik dan penawaran menarik kerap menjadi strategi utama bagi platform e-commerce untuk mengakuisisi pengguna baru.

Namun, untuk mempertahankan dan memastikan basis pengguna terus bertumbuh diperlukan pendekatan yang lebih holistik, dengan memahami perilaku dan preferensi konsumen agar dapat memberikan pengalaman belanja online terbaik bagi setiap individu.

Baca juga: Pengamat: E-commerce tidak menggerus toko offline

Mengacu pada paparan hasil riset terbaru IPSOS yang dirilis pada Juni 2024 lalu dengan judul ‘Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce’, ditemukan bahwa Shopee unggul dalam menyediakan dan memberikan tingkat kepuasan tertinggi kepada pengguna dalam pengalaman berbelanja online.

Keunggulan Shopee dalam tingkat kepuasan, didukung oleh data, di mana Shopee (62 persen) menjadi pilihan pertama untuk direkomendasikan oleh konsumen kepada kerabat dekatnya, diikuti oleh Tokopedia (46 persen), TikTok Shop (42 persen), dan Lazada (36 persen).

Temuan ini kembali memunculkan pertanyaan, yaitu apa saja aspek-aspek yang memengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu platform?

Untuk menciptakan pengalaman belanja holistik terbaik, platform e-commerce tidak boleh luput dari memastikan pesanan sampai di tangan pembeli dengan pengiriman yang cepat dan tepat, karena juga menjadi faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kenyamanan dalam berbelanja online.

Dari hasil riset yang sama, Shopee (60 persen) juga menjadi aplikasi belanja online yang paling unggul dalam hal kecepatan pengiriman disusul oleh Tokopedia (16 persen), Lazada (13 persen) dan TikTok Shop (9 persen).

Di samping pengiriman yang menjadi pelengkap pengalaman belanja online, konsumen di Indonesia tetap menjadikan harga termurah sebagai salah satu faktor penentu dalam memilih platform berbelanja online, di mana Shopee masih menjadi e-commerce yang memimpin di angka 64 persen, melampaui Lazada (13 persen), Tokopedia (12 persen), dan TikTok Shop (11 persen).

Baca juga: Harbolnas senjata utama e-commerce gaet pembeli

Seiring dengan terus berkembangnya inovasi dari para platform e-commerce, preferensi masyarakat pun bertambah, tidak hanya dalam menentukan pilihan produk namun juga cara berbelanja.

Hal ini yang mendorong platform e-commerce semakin giat dalam mengembangkan dan menyediakan fitur interaktif seperti live shopping dan video pendek yang meningkatkan keterlibatan konsumen sekaligus membantu menentukan pilihan dalam berbelanja.

Tren belanja menggunakan fitur live streaming dibahas lebih dalam oleh riset berjudul "Understanding Live Streaming Shopping Ecosystem in Indonesia" oleh Populix yang mengungkapkan 69 persen konsumen mengatakan Shopee Live merupakan fitur live streaming yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, melampaui para pesaingnya, yakni TikTok Live (25 persen), Tokopedia Play (4 persen) dan LazLive (2 persen).

Sama seperti aktivitas berbelanja lainnya, live shopping memiliki faktor penting yang mendasari preferensi konsumen, salah satunya dalam kelengkapan kategori.

Baca juga: Shopee hadirkan fitur Garansi Bebas Pengembalian

Dalam riset yang sama, Populix menemukan bahwa fashion dan kecantikan menjadi dua kategori dengan persentase paling tinggi diantara kategori lainnya, yang paling banyak dibeli saat live streaming.

Shopee Live menjadi fitur yang paling sering dipakai konsumen untuk membeli barang-barang dari kedua kategori ini.

Untuk kategori Fashion, Shopee Live digunakan oleh 79 persen konsumen, disusul oleh TikTok Live (44 persen). Sama halnya untuk kategori Kecantikan, Shopee Live dipakai oleh 71 persen, lebih tinggi di atas TikTok Live (51 persen) yang gagal mengejar posisi Shopee.

Kini, dapat disimpulkan bahwa untuk memenangkan hati konsumen dalam peta persaingan yang ketat, pemain e-commerce tidak hanya perlu memperhatikan aspek yang fokus pada aktivitas belanja, namun juga seluruh perjalanan konsumen dari hulu ke hilir.

Penjual Brand Lokal dan UMKM Optimalkan E-commerce Sebagai Strategi Bisnis Utama, Shopee Menjadi Pilihan Penjual

Sebagai destinasi belanja yang diandalkan oleh masyarakat, platform e-commerce semakin menjadi strategi bisnis yang dimanfaatkan para penjual brand lokal dan UMKM dalam meningkatkan penjualan.

E-commerce membuka peluang baru dan berbagai kelebihan yang tidak ditemukan dalam cara berjualan sebelumnya, yang tentunya memberikan kepuasan yang maksimal dalam kegiatan jual-beli brand lokal dan UMKM.

Dengan menjadikan e-commerce sebagai strategi penjualan, para penjual brand lokal dan UMKM akan merasakan jangkauan pasar yang lebih luas karena produk yang dimiliki dapat diakses oleh basis konsumen online kapan pun dan di mana pun mereka berada.

Teknologi dan fitur yang dihadirkan oleh e-commerce juga membantu untuk meminimalkan biaya operasional dan mempermudah pengelolaan transaksi serta pengiriman.

Di tengah persaingan sengit para e-commerce dalam menciptakan ruang bagi penjual untuk meningkatkan bisnis mereka, paparan survei IPSOS bertajuk "Understanding the Potentiality in E-Commerce Seller" menyatakan bahwa keunggulan platform e-commerce yang mereka pilih dipengaruhi oleh beberapa aspek.

Salah satunya, para penjual mengaku bahwa promosi dan kampanye tematik menjadi fitur yang paling sering dimanfaatkan dan membawa pengaruh yang sangat besar terutama dalam mendukung peningkatan penjualan bagi para penjual brand lokal dan UMKM.

Hal ini terlihat dalam riset ini, di mana Shopee (65 persen) diasosiasikan sebagai e-commerce yang paling memberikan omzet terbesar bagi bisnis penjual brand lokal dan UMKM, berada di atas Tokopedia (16 persen), TikTok Shop (9 persen), serta Lazada (6 persen).

Lebih dari itu, berdasarkan pilihan penjual, Shopee (59 persen) juga menjadi e-commerce di urutan pertama yang paling memberikan keuntungan terbanyak bagi bisnis mereka, diikuti oleh Tokopedia (20 persen) di urutan kedua, TikTok Shop (8 persen), dan Lazada (7 persen).

Fitur interaktif live streaming yang semakin diminati oleh konsumen turut menjadi aspek penting bagi para penjual dalam memilih e-commerce favorit mereka.

Kini konsumen lebih menyukai cara belanja yang interaktif ini karena mereka dapat melihat maupun bertanya mengenai produk yang ingin dibeli secara langsung. Hal ini turut menjadikan live streaming sebagai strategi penting yang diadaptasi oleh penjual dalam menjawab permintaan dari para konsumennya.

Temuan ini sejalan dengan survei IPSOS yang berjudul "Tren Live Streaming E-commerce bagi Penjual", di mana Shopee Live menjadi fitur live streaming yang paling sering digunakan oleh penjual brand lokal dan UMKM.

Secara persentase, 72 persen penjual memilih Shopee Live, berbanding jauh dibandingkan dengan pesaing terdekatnya TikTok Live (26 persen).

Hal ini sejalan dengan indikator Market Share, di mana Shopee Live (82 persen) juga menjadi platform yang paling banyak dipilih untuk kebutuhan penjualan para penjual brand lokal dan UMKM, jauh melampaui pesaing terdekatnya TikTok Live yang hanya sebesar 18 persen.

Konsistensi Shopee dalam memahami tren belanja masyarakat dan menanggapi dengan inovasi teknologi, serta berbagai fitur dan program, memperkuat posisinya dibandingkan pesaing lain sebagai e-commerce favorit bagi pengguna hingga penjual, termasuk brand lokal dan UMKM.

Shopee tetap mempertahankan posisinya sebagai e-commerce pilihan masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun. Persaingan ketat di antara para pemain e-commerce akan terus menjadi perhatian, dengan strategi dan inovasi yang senantiasa berkembang untuk memenangkan hati masyarakat.

Baca juga: Logistik bervariatif jadi strategi penjual sukses di e-commerce

Baca juga: SiCepat perluas layanan COD di Shopee untuk berikan layanan inklusif

Baca juga: Lewat Shopee Affiliate dan Shopee Live, guru berhasil ubah hidup

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024