Kita siap bahkan sejak awal telah mengantisipasi itu, memang ada gejolak di pasar keuangan, karena banyak `emerging market` harus melakukan penyesuaian dalam kebijakan moneternya,"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pemerintah siap melakukan antisipasi atas rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed) setelah menyelesaikan kebijakan "tapering off", pada 2015.

"Kita siap bahkan sejak awal telah mengantisipasi itu, memang ada gejolak di pasar keuangan, karena banyak emerging market harus melakukan penyesuaian dalam kebijakan moneternya," ujarnya di Jakarta, Jumat.

Chatib mengatakan pernyataan Ketua The Fed Janet Yellen tersebut sempat menimbulkan volatilitas di pasar keuangan serta menyebabkan tekanan pada nilai tukar rupiah, namun kondisi saat ini telah relatif stabil.

Ia menambahkan pemerintah dan Bank Indonesia telah melakukan antisipasi berupa pengetatan kebijakan fiskal serta moneter sejak pertengahan tahun 2013 untuk mengantisipasi gejolak akibat isu "tapering off".

Situasi tersebut yang menyebabkan fundamental ekonomi nasional dalam keadaan baik dan relatif solid dari berbagai tekanan eksternal.

"Bank Indonesia telah melakukan (kenaikan suku bunga) sejak awal, BI rate telah naik 175 basis poin dan fiskalnya telah diketatkan, sehingga dampaknya dapat lebih minimal," katanya.

Chatib juga berkaca dari pengalaman investor yang biasanya mampu beradaptasi dengan perkembangan perekonomian global, dan pelaku pasar diperkirakan telah siap dalam menghadapi kebijakan The Fed terkait suku bunga.

"Logikanya kalau The Fed menunjukkan akan menaikkan interest rate pada 2015, mungkin market akan melakukan price in enam bulan sebelumnya, nanti kita lihat lagi kedepannya," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan bahwa kenaikan suku bunga mungkin dimulai "sekitar enam bulan" setelah program stimulus moneter berakhir, yang dapat dilakukan dalam paruh pertama 2015. (*)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014