Jakarta (ANTARA) -
Papeda dikenal sebagai kuliner yang kaya vitamin dan nutrisi untuk tubuh.Makanan khas Papua dan Maluku itu tidak hanya kaya serat, tetapi juga rendah kolesterol.

Nutrisi penting yang terkandung dalam papeda meliputi zat besi, kalsium, fosfor, protein, dan karbohidrat.
 
Bahan utama dari sagu dan sering disajikan dengan kuah kuning dan ikan tongkol, papeda mengandung lebih banyak karbohidrat dibandingkan nasi. Hal ini membuat perut terasa kenyang lebih lama dan menjadi sumber energi bagi tubuh.

Selain itu, kandungan seratnya dalam papeda sangat baik untuk melancarkan pencernaan dan dapat mencegah sembelit.
 
Lalu, apa saja manfaat papeda lainnya untuk tubuh? berikut kumpulan manfaat papeda untuk kesehatan tubuh.
 
1. Kesehatan tulang dan gigi
 
Kandungan mineral fosfor sebanyak 13 mg dalam 100 gram sagu menjadi manfaat bagi kesehatan.

Fosfor dibutuhkan agar struktur gigi dan tulang tetap kuat dan sehat. Kekurangan fosfor dalam tubuh dapat menyebabkan masalah kesehatan gusi dan gigi serta gejala osteoporosis.
 
2. Menjaga kesehatan jantung
 
Serat dalam papeda dapat membantu menaikkan kolesterol baik (HDL) dan menekan kolesterol jahat (LDL). Hal ini dapat menjaga kesehatan jantung dari risiko penyakit.

Kolesterol jahat dapat dikeluarkan dari tubuh dan diikat di usus oleh serat papeda. Trigliserida dan tekanan darah merupakan penyebab dari risiko penyakit jantung, konsumsi serat papeda dapat membantu mengurangi faktor tersebut.
 
3. Melancarkan pencernaan
 
Kandungan dalam papeda dapat memperlancar pencernaan. Serat membantu pembentukan massa feses dan menyerap air, sehingga membantu mencegah sembelit. Selain itu, serat pada papeda bisa meningkatkan gerakan usus dan melunakkan feses pada tubuh.
 
4. Memperlancar buang air kecil
 
Kadar mineral fosfor pada sagu dapat memperlancar buang air kecil. Tubuh dapat membuang kelebihan garam, air, asam urat, dan senyawa lain yang dapat mengganggu fungsi ginjal dengan buang air kecil secara lancar.
 
5. Mencegah diabetes
 
Terdapat 7,5 persen pati resistan yang terdapat dalam sagu. Pati resistan dapat bergerak melalui sistem pencernaan tanpa dicerna. Oleh sebab itu, sagu dapat berfungsi sebagai prebiotik dan pati resistan ini dapat terpecah menjadi asam lemak rantai pendek (SCFA) di dalam usus.
 

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024