Moskow (ANTARA News) - Rusia tengah mempertimbangkan untuk membatasi sementara impor daging sapi dari Australia setelah mendeteksi adanya stimulan terlarang untuk memacu produktivitas ternak, kata lembaga kesehatan ternak Rusia (VPSS) seperti dikutip Reuters.
Pernyataan tersebut disampaikan hanya dua hari setelah Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan Australia akan bergabung dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk menerapkan sanksi terhadap peran Rusia di Krimea.
Australia adalah eksportir daging sapi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil. Lebih dari 20 perusahaan Australia saat ini diizinkan menyuplai kebutuhan daging sapi Rusia.
Para pakar VPSS mempertimbangkan secara bijaksana pengenaan pembatasan sementara impor terhadap daging sapi Australia karena adanya stimulan Trenbolone.
Keputusan lebih pasti akan diambil pekan depan, kata juru bicara VPSS Alexei Alekseenko kepada Reuters.
Pada hari yang sama Rusia juga menyatakan hanya mengimpor daging babi Amerika Serikat dari dua perusahaan AS yang dimiliki perusahaan China, Smithfield Foods Inc.
Rusia pernah melarang impor produk-produk berbahan daging sapi dari Australia dengan alasan ada Trenbolone pada 27 Januari lalu.
Kebanyakan negara membolehkan menggunakan Trenbolone namun Rusia dan Persemakmuran Negara-negara Independen (negara-negara pecahan Uni Soviet) melarang stimulan ini pada impor daging sapinya, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014