“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan dan sinergi dari masyarakat, seperti organisasi. Sebagai organisasi bisa mengambil peran dimana saja," ujar Tyas Fatoni usai menerima audensi pengurus Bundo Kanduang Sumut, di Medan, Ahad.
Baca juga: Pj TP-PKK dukung Duta Bahasa Sumut bawa program PETA ke Jakarta
Menurutnya, Organisasi Bundo Kanduang memiliki banyak anggota dan tersebar di beberapa daerah di Sumut. Hal tersebut merupakan suatu kelebihan dan menjadi modal untuk berbuat lebih banyak di tengah masyarakat.
“Banyak yang bisa kita lakukan, apalagi kepengurusan Bundo Kanduang sudah ada di 12 kabupaten/kota. Itu bagus sekali, artinya banyak yang bisa kita kerjakan, jadi ayo kita kerja bareng-bareng," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Tyas Fatoni menyebut ada beberapa yang harus menjadi perhatian bersama, antara lain mengenai hak anak seperti identitas anak hingga melindungi anak dari Napza.
"Selain itu, bahasa daerah ini juga perlu menjadi perhatian, jangan sampai bahasa daerah yang ada di Indonesia hilang di generasi berikutnya, inilah peran kita untuk mencegah hal tersebut," kata dia.
Tyas mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk Bundo Kanduang untuk terlibat aktif dalam menyukseskan program-program pemerintah.
"Mari bergandeng tangan
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.
Ketua Bundo Kanduang Sumut Helina mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen dalam mendukung program pemerintah, karena organisasinya bergerak dalam bidang pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan keluarga.
Baca juga: TP-PKK Sumut ajak warga sukseskan imunisasi HPV guna cegah kanker
Baca juga: PKK Sumut bantu pengobatan guru penderita kanker payudara
Adapun berbagai program Bundo Kanduang Sumut yang telah berjalan mulai dari pelatihan, pemberian bantuan pada masyarakat hingga penyuluhan bahaya narkoba.
“Kita siap bersinergi, apalagi program-program kita juga sudah sejalan dengan TP PKK maupun Pemprov Sumut," ujar Helina.
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024
