Selain CBP, Bogasari menyumbang penjualan sebesar 26 persen, agribisnis 20 persen, dan distribusi sebesar delapan persen...
Jakarta (ANTARA News) - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih untuk tahun buku 2013 sebesar 15 persen menjadi Rp57,73 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp50,20 triliun.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, mengatakan bahwa kontribusi penjualan terbesar didorong oleh Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) sebesar 42 persen.
"Selain CBP, Bogasari menyumbang penjualan sebesar 26 persen, agribisnis 20 persen, dan distribusi sebesar delapan persen," kata dia.
Sedangkan grup budidaya dan pengolahan sayuran yang mulai dikonsolidasikan pada September 2013 lalu memberikan kontribusi sekitar empat persen terhadap penjualan bersih perseroan.
Ia memaparkan bahwa Grup CBP terdiri dari divisi mi instan, produk olahan susu, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus dan minuman membukukan pertumbuhan total nilai penjualan sebesar 14 persen yang didorong oleh volume penjualan di seluruh divisi utama grup dan harga jual rata-rata.
Kemudian total nilai penjualan Grup Bogasari meningkat 17,2 persen disebabkan oleh naiknya harga jual rata-rata dan volume penjualan tepung terigu.
Lalu, grup distribusi mencatatkan kenaikan total nilai penjualan sebesar 15,6 persen terutama didukung oleh pertumbuhan penjualan Grup CBP. Sedangkan grup budidaya dan pengolahan sayuran pada periode September hingga Desember 2013 mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp2,11 triliun.
Sementara grup agribisnis mencatat penurunan total nilai penjualan sebesar 4,1 persen terutama karena penurunan penjualan produk minyak goreng.
Anthoni Salim juga mengemukakan bahwa laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 23,2 persen menjadi Rp23,2 persen pada 2013, dari Rp3,27 triliun pada tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh kerugian selisih kurs.
Dipaparkan bahwa dengan tidak memperhitungkan akun "non-recurring" dan selisih kurs, "core profit" meningkat tiga persen menjadi Rp3,37 triliun dari Rp3,27 triliun pada tahun sebelumnya.
"Kami senang bahwa kinerja kami terus menunjukkan pertumbuhan positif sebagaimana tercermin dalam peningkatan core profit, meskipun menghadapi berbagai tantangan. Kami akan tetap waspada dan berhati-hati dalam menentukan langkah yang akan diambil untuk mengejar pertumbuhan dan mempertahankan kinerja perusahaan ke depannya," demikian Anthoni Salim.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014