Sudah ada lima titik yang terbakar di wilayah padang, oleh karena itu kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada
Lewoleba (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan di tengah musim kemarau saat ini.

"Sudah ada lima titik yang terbakar di wilayah padang, oleh karena itu kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata Andris Koban di Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, Minggu.

Kabupaten Lembata telah berstatus Siaga Darurat Kekeringan serta Kebakaran Hutan dan Lahan sejak 1 Mei hingga 30 November 2024.

Dengan adanya status tersebut, pemerintah mengintensifkan segala upaya mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan.

BPBD Kabupaten Lembata telah memberikan imbauan kepada camat, lurah, dan kepala desa untuk diteruskan kepada masyarakat terkait kewaspadaan kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Tim gabungan padamkan karhutla yang terjadi di Palangka Raya
Baca juga: BPBD Kabupaten Madiun antisipasi karhutla di kawasan Selingkar Wilis


Masyarakat diimbau untuk tidak membakar lahan kering saat angin kencang.

Selain itu, masyarakat diingatkan secara khusus agar tidak sembarangan membuang puntung rokok yang belum padam di lahan kering.

"Jangan buang di pinggir jalan yang ada lahan kering, kalau terbakar, nanti merambat," ucapnya berpesan.

Lebih lanjut Andris mengatakan upaya penanganan bencana diperkuat dengan pengaktifan Tim Reaksi Cepat (TRC) di 144 desa.

TRC di setiap desa akan melakukan mitigasi bencana, baik pra bencana, saat bencana, dan sesudah bencana.

Jika ada kejadian kebakaran di desa, kata Andris, para anggota TRC dapat melakukan pemadaman api dengan cepat.

TRC pun bertugas untuk memberikan penguatan mitigasi dan edukasi secara terus menerus kepada masyarakat sehingga penanggulangan bencana melibatkan semua komponen masyarakat.

Tak hanya itu, kolaborasi lintas sektor pun berjalan untuk melakukan penanganan bencana.

"Semua pihak aktif, baik masyarakat, pemerintah daerah, TNI, Polri, termasuk swasta," kata dia.

Baca juga: Rawan kebakaran, Ogan Komering Ulu tetapkan status siaga karhutla
Baca juga: Helikopterp black hawk bersiap operasi padamkan karhutla di Riau 

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024