Paris (ANTARA) - Presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) Thomas Bach pada Sabtu (10/8) mengumumkan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri untuk memimpin organisasi tersebut untuk masa jabatan ketiga.
"Sebagai hasil dari pertimbangan yang mendalam dan diskusi yang ekstensif, juga dengan keluarga saya, saya telah sampai pada kesimpulan bahwa saya tidak boleh memperpanjang mandat saya melebihi batas waktu yang ditentukan oleh Piagam Olimpiade," kata Bach kepada para anggota IOC pada penutupan sesi IOC ke-142 di ibu kota Prancis.
"Demi menjaga kredibilitas IOC, kita semua dan khususnya saya, sebagai presiden Anda, harus menghormati standar tinggi tata kelola yang baik yang telah kita tetapkan sendiri."
"Saya merupakan salah satu promotor dan penulis batas masa jabatan tersebut pada saat revisi Piagam Olimpiade. Hingga hari ini saya sangat yakin bahwa setelah 12 tahun menjabat sebagai presiden IOC, organisasi kita akan lebih baik jika ada perubahan kepemimpinan."
Bach terpilih pada 2013 untuk masa jabatan delapan tahun dan mendapatkan masa jabatan tambahan empat tahun pada 2021. Masa jabatan kepresidenannya selama 12 tahun akan berakhir tahun depan
"Zaman baru membutuhkan pemimpin baru," ujar pria berusia 70 tahun asal Jerman itu.
Bach mengatakan bahwa dia akan "meminta Dewan Eksekutif untuk menjadwalkan pemilihan pada Maret 2025, dan awal mandat presiden yang baru pada 24 Juni 2025."
Hal ini dilakukan untuk "memastikan transisi yang mulus, untuk menyerahkan kendali organisasi kita kepada penerus terbaik saya, yang akan Anda pilih," imbuhnya.
Sesi IOC berikutnya menurut jadwal akan digelar pada 18-21 Maret 2025 di Athena, Yunani.
Sejauh ini, belum ada sosok yang secara terbuka menyatakan keinginan untuk mencalonkan diri sebagai presiden IOC.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024