Wina (ANTARA) - Kepala Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) pada Jumat (9/8) malam waktu setempat mendesak Ukraina dan Rusia untuk menahan diri secara maksimal guna memastikan keamanan nuklir di wilayah Kursk, Rusia, yang merupakan lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kursk.
Dalam pernyataannya, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan bahwa badan tersebut terus memantau situasi terkait aktivitas militer yang dilaporkan di dekat PLTN Kursk.
Kepala IAEA itu mendesak semua pihak untuk mematuhi tujuh pilar krusial guna memastikan keamanan dan keselamatan nuklir dalam konflik bersenjata, seraya menambahkan bahwa dirinya telah melakukan kontak dengan pihak berwenang di Ukraina dan Rusia.
Pada hari yang sama, Rusia juga memberi tahu IAEA bahwa benda yang diduga merupakan pecahan roket yang berhasil dicegat ditemukan di dekat PLTN Kursk menyusul serangan Ukraina di wilayah Kursk, menurut pernyataan misi permanen Rusia di organisasi-organisasi internasional di Wina melalui platform media sosial X
"Sejauh ini, tidak ada serangan langsung terhadap Kota Kurchatov, NPP, atau fasilitas infrastruktur energi. Namun, situasinya masih tegang," menurut misi itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024