Keberhasilan GKMNU ini tentu melibatkan semuanya, baik PBNU, Muslimat, Ansor, IPNU, IPPNU, dan Kemenag yang menjadi tulang punggung gerakan ini
Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa keterlibatan masyarakat menjadi salah satu kunci sukses program Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).

"Keberhasilan GKMNU ini tentu melibatkan semuanya, baik PBNU, Muslimat, Ansor, IPNU, IPPNU, dan Kemenag yang menjadi tulang punggung gerakan ini. Bahkan, di beberapa kasus yang aktif adalah masyarakat desanya," kata Menag Yaqut dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Pernyataan tersebut disampaikan Yaqut dalam rapat kerja nasional (Rakernas) GKMNU di Jakarta.

Gerakan Keluarga Maslahat ini merupakan program yang digulirkan PBNU yang bekerja sama dengan Kementerian Agama.

Presiden Joko Widodo menjadi salah satu Dewan Pengampu program ini beserta Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), dan Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.

GKMNU merupakan satu gerakan di tingkat akar rumput yang menyasar masyarakat desa dengan melibatkan warga secara langsung dalam menyelesaikan masalah keluarga.

Berbagai aspek yang disasar dalam GKMNU ini mulai dari aspek keagamaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga kebencanaan.

"Perlu saya tekankan lagi, GKMNU merupakan inisiatif strategis yang dirancang untuk membawa perubahan positif di tengah-tengah masyarakat, khususnya pada lapisan paling bawah yaitu desa-desa," kata Yaqut yang juga Kepala Satuan Tugas Nasional GKMNU.

Ia menjelaskan, GKMNU sudah terlibat dengan gerakan masif di masyarakat, meskipun terbatas di beberapa provinsi, baik pengelolaan, pengorganisasian, maupun pengimplementasian program.

"Oleh karena itu, Menag akan segera meluncurkan kembali GKMNU di beberapa tempat agar penyebaran program GKMNU semakin bisa dirasakan oleh masyarakat lebih luas," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf berharap gerakan ini akan semakin berkembang dan berdampak menandai kehadiran NU di tengah-tengah masyarakat.

Karena itu, Gus Yahya berharap kerja sama gerakan ini bisa diperluas tidak terbatas pada Kemenag melainkan ke semua instansi.

"Bekerja sama dengan Kemenag adalah awal. Saya harap bisa dikembangkan ke berbagai instansi karena semua berkaitan dengan keluarga. Bahkan kalau bisa internasional. Karena ini agenda strategis," katanya.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024