Jakarta (ANTARA) — Dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Karsa Seni Indonesia (KSI) mempersembahkan Konser Kemerdekaan bertajuk "Merdeka Berbudaya" yang digelar di Taman Benyamin Sueb, Jakarta, Sabtu.


Salah satu pendiri KSI, Frank Adam Rorimpandey atau akrab disapa Tobby mengatakan, dengan menghadirkan seni dan budaya, acara ini mengingatkan kita akan pentingnya kemerdekaan sebagai fondasi bagi kemajuan dan keberagaman budaya bangsa.


"Acara ini merupakan bentuk ekspresi kegembiraan dan penghargaan terhadap hari bersejarah tersebut", ujar Tobby di sela-sela acara.


Tobby melanjutkan, tari-tarian yang ditampilkan adalah hasil karya tari kreasi yang dibentuk melalui proses pengalaman dan riset budaya selama bertahun-tahun. Karya-karya ini telah ditampilkan di berbagai festival seni budaya di berbagai penjuru dunia.


"Konser ini menampilkan hingga 10 tarian diantaranya Persembahaan Pariaman, Kupu-Kupu Barong, Zapin Belangan, Ulun Enggang, Sabahalah, Tambeng, Salendang Dendang serta penampilan musik Nusantara yang merupakan karya dari saya dan Roebby Amung", ungkap Tobby.


Konsep "Merdeka Berbudaya" sendiri menggambarkan penyatuan antara dua konsep penting yaitu kemerdekaan dan keberagaman budaya, dimana kata "Merdeka" mengandung makna kebebasan dan kemandirian sebuah bangsa atau individu, sementara "Berbudaya" mencerminkan kekayaan budaya, warisan tradisional, serta nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi.


Secara keseluruhan, "Merdeka Berbudaya" mengajak untuk merayakan kebebasan dengan menghargai dan memperkuat identitas budaya yang beragam, serta meneguhkan rasa kebangsaan dan persatuan dalam keragaman.


Sementara itu, Presiden KSI, Anita Bulan Bintang Panjaitan menambahkan, ke depannya, KSI ingin menjadi ASEAN Art Center yang akan berkolaborasi dengan Universitas-Universitas di Kawasan Asia Tenggara.


"Tentunya yang terpenting juga merevitalisasi budaya lawas yang hampir punah, karena itu adalah karya asli Bangsa Indonesia yang merupakan awal sejarah budaya suatu bangsa," Tutup Anita.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024