Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan, pemerintah akan melibatkan pendidik dan tokoh agama dalam sosialisasi penanggulangan infeksi virus flu burung (Avian Influenza/AI) untuk mempercepat penyebaran informasi tentang penyakit mematikan yang ditularkan oleh unggas itu kepada masyarakat. "Lewat pertemuan ini saya tidak sekedar ingin berbagi rasa khawatir tetapi juga ingin merajut kemitraan yang lebih erat dan menggalang gerak langkah yang lebih nyata dalam menanggulangi penyakit flu burung," katanya, di Jakarta, Senin. Menkes mengemukakan hal itu dalam pertemuan sosialisasi penanggulangan flu burung yang dihadiri oleh pemuka agama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Kongres Wali Gereja Indonesia (KWI), Parisadha Hindu Dharma, Walubi dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia. Menteri Kesehatan mengatakan pelibatan tokoh agama dalam sosialisasi penanggulangan flu burung akan bermanfaat bagi upaya pengendalian infeksi virus H5N1 di Tanah Air. "Sebab pemuka agama sangat dekat dengan masyarakat, pendapatnya juga didengar dan diperhatikan oleh masyarakat," katanya. Dia berharap, informasi tentang flu burung yang disampaikan oleh tokoh agama dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan selanjutnya dapat meningkatkan masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam upaya penanggulangan flu burung. "Sehingga selanjutnya masyarakat sadar bahwa flu burung juga bisa terjadi pada dirinya dan lingkungannya serta berupaya untuk mencegahnya," katanya. Berkenaan dengan hal itu Sekretaris Jendral Departemen Kesehatan Sjafii Ahmad menambahkan bahwa pelibatan kelompok potensial seperti tokoh agama dalam sosialisasi penanggulangan flu burung juga dimaksudkan untuk secara bertahap melibatkan masyarakat secara langsung dalam upaya penanggulangan penyakit menular. "Dan target akhirnya adalah terciptanya usaha kesehatan masyarakat mandiri," katanya. Tokoh lintas agama yang hadir dalam pertemuan sosialisasi penanggulangan flu burung tersebut juga bersepakat untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi infeksi virus flu burung. Jumlah kasus konfirmasi AI pada manusia di Indonesia saat ini paling tinggi di dunia yakni 65 kasus dan 47 diantaranya menyebabkan kematian.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006