Jakarta (ANTARA News) - Satu pesawat TNI Angkatan Udara jenis Hercules dikerahkan untuk mengangkut 41 dari 54 orangutan asal Indonesia yang diselundupkan ke Thailand beberapa tahun lalu.
Menurut Heri Joko Susilo dari Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Departemen Kehutanan di Jakarta, Senin petang, Hercules TNI AU akan berangkat pada 22 September 2006, dan keesokan harinya kembali mengangkut 53 orangutan ke Indonesia.
Pesawat akan pergi-pulang ke/dari Bangkok, Thailand, dari Pangkalan TNI AU di Halim Perdanakusuma. ""Menurut rencana, Ibu Ani Yudhoyono akan menjemput di Halim," katanya.
Namun, menurut dia, di antara 53 orangutan yang akan dipulangkan itu ada beberapa yang perlu dipertimbangkan, karena faktor gangguan kesehatannya. Sekalipun demikian, ia juga mengemukakan, meninggalkan orangutan yang terganggu kesehatannya itu di Thailand juga ada risiko.
Setiba di Indoneia, orangutan itu dikarantina dan dilanjutkan dengan mengirimnya ke Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, tambahnya.
Sementara itu, seorang pejabat senior di bidang lingkungan hidup satwa liar mengemukakan bahwa pihaknya akan mengembalikan 53 orangutan ke Indonesia setelah tertunda bertahun-tahun
Hewan yang termasuk kategori terancam punah tersebut termasuk 54 satwa yang disita dua tahun lalu dari kebun binatang Bangkok, yang memperolehnya secara tidak sah.
"Ada 41 orangutan yang akan diterbangkan Sabtu depan," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Departemen Taman Nasional, Kehidupan Liar dan Konservasi Tumbuhan Thailand, Damrong Phidet.
Tujuh orangutan dilaporkan hepatitis dan harus diperiksa oleh para dokter hewan yang didatangkan dari Indonesia, sedangkan enam orangutan lainnya sedang menjalani tes DNA untuk menentukan asalnya, demikian Damrong. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006