Kejuaraan yang diselenggarakan oleh PB FORKI tersebut diharapkan mampu menjadi wadah bagi para atlet untuk memperoleh jam terbang dan ke depannya dapat menjadi generasi penerus karateka.
"Tujuan dari pertandingan ini adalah satu pembinaan. Kedua mempersiapkan atlet-atlet karate kita, supaya tidak hanya berlatih di dalam dojo tapi juga ikut pertandingan ini untuk mempersiapkan untuk event-event," kata Wakil Ketua Umum PB FORKI Agus Widjajanto kepada pewarta, Sabtu.
Sekretaris Jenderal PB FORKI, Sapriadi mengapresiasi antusiasme para peserta khususnya dari provinsi Banten yang berstatus sebagai tuan rumah penyelenggara. Sapriadi menilai Banten mempunyai potensi untuk mengembangkan para atletnya sehingga mampu berprestasi di kancah nasional maupun internasional.
"1003 peserta cukup banyak, antusiasnya masyarakat Banten juga bagus...Jadi hasil ini mungkin bisa jadi atlet Banten (dan nasional) untuk ikut kejuaraan nasional PB," ujar Sapriadi.
Sebanyak 1003 peserta yang bersaing di kejuaraan yang memperebutkan Piala Ketua Umum PB FORKI tersebut berasal dari 13 provinsi yang terbagi dalam 59 dojo di seluruh Indonesia. Kejuaraan yang baru berjalan tahun ini tersebut mempertandingkan level usia mulai dari junior hingga senior dan terbagi dari kelas kata dan kelas kumite.
PB FORKI berkomitmen akan menyelenggarakan kejuaraan FORKI Shokaido Fortis National Open Karate Championship setiap tahun yang diproyeksikan sebagai ajang rutin untuk pembibitan atlet karate.
Baca juga: Kejurnas Karate Open Shokaido Fortis akan digelar Agustus mendatang
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
