Paris (ANTARA) - Chen Yiwen dan Chang Yani, atlet loncat indah asal China, bersama teman dekat mereka, Maddison Keeney dari Australia, menikmati kebersamaan saat ketiganya berhasil meraih podium di Olimpiade Paris pada Jumat (9/8).

Dalam pertandingan final loncat indah nomor papan 3 meter putri, Chen memimpin sejak babak pertama hingga meraih gelar juara, sementara Keeney dan Chang menyusul di belakangnya hingga masing-masing finis di posisi kedua dan ketiga.

Ketiga gadis itu seketika saling berpelukan setelah babak final, menciptakan momen yang makin indah saat upacara penyerahan medali.

Saat Chen (25) naik ke podium teratas, Chang dan Keeney mengulurkan satu lengan mereka ke arah Chen sambil mengangkat lengan satunya tinggi-tinggi, lalu melambai untuk menyambut sang juara.

"Maddison dan saya tiba-tiba mendapatkan ide ini ketika kami sedang berada di jacuzzi usai loncatan final kami," tutur Chen, yang pertama kali bertemu Keeney tujuh tahun lalu.
 
   "Yani telah mengenal Maddison lebih awal dibandingkan saya, jadi kami bertiga telah berkompetisi bersama di berbagai ajang internasional selama bertahun-tahun," imbuh Chen. "Ini adalah momen yang benar-benar patut dihargai. Dan kini, kami bertiga berdiri bersama di podium Olimpiade. Ini benar-benar luar biasa."   "Olahraga, Anda harus bisa menikmatinya. Jadi, karena bisa menikmatinya dengan dua kawan dekat saya dan bisa berbagi momen ini dengan mereka, saya merasa sangat beruntung."


Keeney (28) sangat menikmati momen tersebut, terlebih lagi usai menambahkan medali perak pada medali perunggu yang telah dia raih di Olimpiade Rio 2016.

"Saya merasa mereka (Chen dan Chang) sudah seperti saudara perempuan saya, dan saya sangat beruntung bisa memiliki hubungan kompetitif yang positif dengan mereka," kata Keeney.

"Apa pun yang terjadi di papan loncat, itu tidak memengaruhi hubungan kami di luar pertandingan. Itu justru memperkuatnya."

"Saya rasa loncat indah nomor papan 3 meter putri memiliki budaya yang positif di dalamnya. Setiap orang menginginkan yang terbaik untuk semuanya. Dan ketika kami bisa berkumpul bersama untuk berkompetisi, itu justru membuat semuanya menjadi lebih menyenangkan karena bisa berkompetisi bersama kawan sendiri."
 
   "Olahraga, Anda harus bisa menikmatinya. Jadi, karena bisa menikmatinya dengan dua kawan dekat saya dan bisa berbagi momen ini dengan mereka, saya merasa sangat beruntung."


Namun, persahabatan tidak saja terjalin di nomor papan 3 meter. Atlet remaja dari Inggris bernama Andrea Spendolini-Sirieix secara terbuka mengungkapkan kekagumannya pada bintang loncat indah nomor platform 10 meter asal China, Quan Hongchan.

Remaja berusia 19 tahun itu tidak hanya membawakan makanan ringan untuk Quan dan anggota tim China lainnya, tetapi juga mengungkapkan bahwa dia dan atlet berusia 17 tahun asal China itu sesekali saling berkirim pesan.

Saat wawancara, Spendolini-Sirieix juga secara akrab menyebut Quan dengan panggilan "Meimei," yang berarti "adik perempuan" dalam bahasa Mandarin, dan "Guimi," yang berarti "teman dekat".


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2024