riset selalu high cost dan high risk
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko berharap Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-29 yang diperingati pada 10 Agustus merupakan momentum dalam mengembangkan ekonomi nasional yang berbasis ilmu pengetahuan (knowledge-based economy).

"Tidak mungkin kita bisa maju ke 2045, melampaui middle-income trap, tanpa adanya knowledge-based economy," katanya dalam Peringatan Hakteknas ke-29 di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno di Cibinong, Jawa Barat, Sabtu.

Dalam gelaran yang bertemakan "Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju" itu, Handoko menekankan ekonomi yang berbasis ilmu pengetahuan memiliki nilai tambah yang lebih tinggi, yang hanya bisa diraih melalui pengembangan riset dan inovasi.

Oleh sebab itu, sambungnya, BRIN sejak awal pembentukannya telah mengajak seluruh pihak, termasuk di antaranya industri, dalam melakukan berbagai riset produk, untuk mewujudkan ekonomi yang berbasis ilmu pengetahuan.

BRIN, kata dia, juga telah menyediakan sejumlah kawasan riset untuk para pemangku kepentingan dalam berkolaborasi melakukan risetnya, seperti di Bogor, Tangerang Selatan, Bandung, Yogyakarta, Bandar dan Lampung.

"Supaya industri juga bisa melakukan research and product development tanpa harus melakukan banyak investasi, karena riset selalu high cost dan high risk, tinggi biaya dan risiko," ujarnya.

Baca juga: BRIN gelar InaRI Expo 2024 sebagai rangkaian peringatan Hakteknas-29
Baca juga: Unhas wakil kampus KTI perkenalkan inovasi di ajang Hakteknas

Tidak hanya mengajak dunia industri, Handoko menyatakan pihaknya juga mengajak serta para akademisi dari berbagai universitas untuk terjun bersama dalam berbagai program riset.

"Kami juga menyediakan alat dan skema alternatif pendanaan, melalui kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)," ungkapnya.

Melalui sejumlah upaya tersebut, Handoko berharap dunia riset dan industri nasional bisa menjadi lebih percaya diri, sehingga dapat bergerak bersama meningkatkan ekonomi nasional yang berbasis ilmu pengetahuan, membebaskan diri dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle-income trap), menuju Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Kepala BRIN semangati periset muda agar selalu termotivasi untuk riset
Baca juga: BRIN pacu insentif kemitraan riset dan inovasi guna kemandirian negara
Baca juga: UMI-NUS Singapura kolaborasi pusat riset warisan maritim di ASEAN

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024