Bandung (ANTARA News) - Meski status Gunung Api Bromo, Jawa Timur sudah diturunkan dari `Siaga` (level III) menjadi `Waspada` (Level II) sejak Sabtu (16/9), Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak merekomendasikan warga melakukan pendakian ke gunung tersebut. "Pasalnya di gunung itu masih ada kepulan asap dengan tekanan sedang hingga potensi ancaman akan tetap ada", kata Kepala PVMBG Dr Surono, di Bandung, Senin. Menurut dia, alasan PVMBG untuk menurunkan status gunung api yang terkenal sebagai obyek wisata alam tersebut karena kegempaan (tremor) yang sudah menurun dan amplitudo (intensitas kegempaan)-nya tinggal dua mm. Selain itu, kata dia, faktor lainnya yang menjadi alasan untuk menurunkan status gunung itu, tidak adanya pembengkakan permukaan gunung (deformasi), kemudian kondisi asapnya bertekanan lemah dan sedang serta tidak muncul kembali gempa vulkanik. "Hingga kami menurunkan kembali status Gunung Api Bromo dari Siaga menjadi Waspada," katanya. Dari data PVMBG, terhitung pukul 10.00 WIB tanggal 5 September 2006, status Gunung Api Bromo dinaikkan statusnya dari Waspada menjadi Siaga. Aktifitasnya sendiri pada 7 September 2006 Tremor Vulkanik menerus dan Amplitudo dari 5-30 mm, serta asap putih tipis tekanan sedang dengan ketinggian 50-75 m dan tercium bau belerang sangat kuat. Kemudian, pada 8 September 2006 terjadi tremor Vulkanik menerus dan Amplitudo dari 3-30 mm serta asap putih dengan ketinggian 75-100 m dari bibir kawah; Bau belerang tercium kuat. Pada 9 September 2006 telah terjadi Tremor Vulkanik menerus dan Amplitudo dari 5-15 mm, serta asap putih sampai kelabu, tekanan sedang dengan ketinggian 50-75 m dari bibir kawah dan tercium bau belereng cukup kuat.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006