Lewat unggahan di media sosial X, UNRWA menyatakan serangan yang hingga kini masih berlangsung mengakibatkan korban sipil, pengungsian massal dan penghancuran bangunan tempat tinggal serta infrastruktur publik.
Baca juga: UNRWA: Anak-anak Gaza menanggung akibat terbesar agresi Israel
UNRWA menyebutkan bahwa sembilan dari sepuluh orang di seluruh Jalur Gaza menjadi pengungsi internal, termasuk mereka yang telah mengungsi berulang kali (beberapa hingga 10 kali).
UNRWA juga melaporkan bahwa setelah 300 hari perang, sistem kesehatan hampir tidak berfungsi dengan 90 rumah sakit dan pusat layanan kesehatan primer tidak beroperasi.
UNRWA menegaskan bahwa mereka tetap menjadi aktor utama di sektor kesehatan, dengan menyediakan layanan kesehatan melalui 10 pusat kesehatan primer dan hingga 100 titik medis keliling di seluruh Jalur Gaza.
Sumber: WAFA
Baca juga: UNRWA: situasi di Tepi Barat memburuk karena serangan Israel berlanjut
Baca juga: UNRWA sebut ratusan pengungsi tewas saat berlindung di bawah PBB
Baca juga: Indonesia kutuk upaya Israel labeli UNRWA sebagai "organisasi teroris"
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024