Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama, M. Maftuh Basyuni, mengemukakan bahwa berdasarkan sistem penghitungan kalender Islam (hisab) semua pihak, termasuk Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU) dan Persatuan Islam (Persis), menyepakati tanggal awal bulan Ramadhan 1427 Hijriyah jatuh pada Minggu, 24 September 2006. "Dengan sistem hisab, semua sepakat awal Ramadhan hari Minggu," katanya kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin. Namun demikian, lanjut dia, karena penetapan 1 Ramadhan maupun 1 Syawal 1427 Hijriah (Idul Fitri) dilakukan dengan dua cara, yakni sistem hisab dan ru`yah (melihat hilal atau bulan baru), maka pemerintah melaksanakan sidang itsbat melalui perpaduan sistem hisab dan ru`yah. Basyuni menambahkan, jika terjadi perbedaan pun, maka sebenarnya tidak ada masalah dan tidak mengurangi kekhidmatan bulan Ramadhan, tetapi pemerintah mengharapkan tidak ada perbedaan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006