Kami menargetkan jaringan pipa gas bumi terintegrasi Lampung sudah bisa mengalirkan gas pada tahun ini,"

Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan jaringan pipa infrastruktur gas bumi terintegrasi di Lampung pada 2014.

"Kami menargetkan jaringan pipa gas bumi terintegrasi Lampung sudah bisa mengalirkan gas pada tahun ini," kata Direktur Teknik dan Pengembangan PT PGN Djoko Saputro dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Djoko menyampaikan hal itu saat bertemu dengan Wakil Gubernur Lampung Joko Umar dan jajarannya terkait tindak lanjut permintaan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP agar PGN segera merampungkan pembangunan jaringan infrastruktur gas bumi terintegrasi di provinsi yang dilintasi pipa gas Sumatera Selatan ke Jawa Barat (SSWJ).

Jaringan pipa terintegrasi gas bumi di Lampung yang akan didirikan PGN terdiri dari foating storage regasification unit (FSRU) dan jaringan pipa distribusi sepanjang 100 kilometer. FSRU ini berkapasitas 2 juta metrik ton LNG per tahun.

Djoko mengatakan sektor kelistrikan di Lampung membutuhkan pasokan gas bumi sebesar 30 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Untuk menunjang pasokan itu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedang berupaya untuk membangun pembangkit berbahan bakar gas bumi.

Pasokan gas ini juga diharapkan dapat menjangkau puluhan industri dengan pemakaian mencapai 7,5 MMscfd.

"Pengembangan infrastruktur gas bumi terintegrasi semoga membantu pertumbuhan industri yang masif di Lampung," kata dia.

Lebih lanjut, Djoko mengatakan infrastktur gas ini juga akan dikembangkan untuk sektor rumah tangga dan transportasi. Seperti diketahui, penyaluran gas bumi ke sektor kelistrikan, industri, rumah tangga, komersial dan transportasi di Lampung dapat menjadi upaya percepatan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).

Menurut PGN, dengan optimalisasi pemanfaatan gas bumi, biaya bahan bakar dapat dihemat hingga Rp 900 miliar per tahun.


Perlu pengembangan potensi industri

Meskipun demikian, Djoko mengaku ada yang belum sinkron antara infrastruktur PGN dan pasar di Lampung. Selain belum ada kepastian dari sektor listrik, potensi industri juga dinilai masih kecil, sehingga pemerintah daerah perlu melakukan berbagai upaya untuk dapat mengundang investor.

"Pemerintah daerah untuk menciptakan iklim investasi yang positif agar industri dapat tumbuh lebih cepat," kata dia.

Di kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Lampung Joko Umar mengatakan pemerintah daerah siap membuat iklim investasi yang positif dan mengapresiasi tekad PGN..

"Penyelesaian pembangunan jaringan infrastruktur gas bumi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Lampung," katanya.

"Kami harapkan semua jajaran Pemprov Lampung untuk memberikan dukungan kepada PGN," ucapnya menambahkan.

Menurut Pejabat pelaksana Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Arinal Junaidi, defisit kelistrikan di Lampung mencapai 450 Mega Watt.

"Defisit kelistrikan tersebut harus segera terselesaikan karena sangat memberatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat Lampung. Adanya FSRU dan jaringan distribusi gas yang dibangun PGN tentunya harus segera dimanfaatkan untuk mengatasi krisis tersebut," kata dia. (*)

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014